Opini Pos Kupang

Mengenang 9 Tahun Kepergian Sang Guru Bangsa, Gus Dur

Tak tahulah. Yang pasti jujur aku harus bilang, seperti saudaraku semua, kami ini pelan tapi pasti mulai melupakanmu.

Editor: Dion DB Putra
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menggelar jumpa pers di Kantor PB Nahdlatul Ulama, Jakarta, Rabu (19/11/2009). 

Sungguh miris lho. Dari 23 tanggal merah 2018 hanya ada dua hari libur kebangsaan. Tanggal 17 Agustus dan 1 Juni. Sementara itu berapa hari libur keagamaan? Ada 18. Bayangkan 2 banding 18. Belum lagi ditambah libur fakultatif seperti sekarang ini. Jadi bagi kita agama ini nomor satu. Nasionalisme urutan kesekian.

Barangkali saja di urutan buntut. Coba bandingkan dengan negara maju semacam China. Libur hari nasional atau kemerdekaannya yang jatuh pada tanggal 1 Oktober satu minggu penuh.

Untuk itu sebagai guru bangsa dan presiden yang sudah purna bakti, tolong beri kami
petunjuk Gus. Kita ini harus bagaimana. Sebentar lagi ada Pemilu yang bisa membuat bangsa ini semakin terbelah.

Hidup dalam kotak-kotak agama yang sekatnya terasa semakin keras dan tebal ini sungguh tidak nyaman. Tolong mintakan petunjuk Gusti Allah yang bisa panjenengan ajak diskusi di atas sana. Tapi jangan tidur lagi seperti dulu waktu sedang diskusi ya. Apalagi ini diskusi bersama beliau. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved