Berita Pantai Warna Warni Oesapa

Pantai Warna-warni Oesapa, Objek Wisata Favorit di Kota Kupang

Pantai Oesapa menjadi salah satu lokasi favorit untuk berekreasi bagi warga Kota Kupang.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Apolonia Matilde
Wili K Suni

Aris menjelaskan, untuk aliran listrik saat ini, semua kafe mendapat pasokan listrik dari rumah warga yang adalah nelayan. "Paling ramai hari libur dan malam Minggu. Di buka jam 5 sampai waktu yang tidak dipastikan," kata Aris.

Baca: Najwa Shihab Sindir dan Bongkar Rahasia Sang Inces Sebagai Penyanyi

Mengenai retribusi, Aris mengatakan, pemilik kafe diwajibkan membayar retribusi kebersihan Rp 350.000 per bulan kepada Pemerintah Kelurahan Oesapa.
Ia menuturkan, kafe miliknya dibuat sendiri. Pembangunannya dibantu rekan-rekannya. Aris tidak melarang para pengunjung berfoto di kafenya, akan tetapi harus memperhatikan kenyamanan pengunjung lainnya.

Untuk menu, hampir semua kafe memiliki menu yang sama, tetapi ada menu khusus yang membedakan sehingga menjadi ciri khas.
"Hampir semua kafe sama, tapi ada menu spesial yang membedakan antar kafe. Di kafe ini spesialnya salome rica dan roti bola-bola," imbuhnya.
Pemilik Kafe Jha-Break, Pandie juga menginginkan ada WC umum agar Pantai warna warni Oesapa memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Oesapa, Adi Welly Dehan mengatakan, pantai warna-warni merupakan hasil kerja swadaya masyarakat.
"Mengurus pantai tidak mudah karena para pengunjung terkadang membuang sampah di sembarang tempat," katanya.

Baca: Masyarakat Senang Karena Harga BBM di Sabu dan Borong TIdak Lagi Mahal

LPM Oesapa, lanjut Welly, saat ini menyewa beberapa orang untuk membantu mengumpulkan sampah dan petugas keamanan. Petugas kebersihan dan petugas keamanan dibayar Rp 1 juta per bulan.

"Awalnya pantai ini penuh sampah. Apalagi pada musim hujan. Sampah datang dari berbagai arah, laut dan udara sehingga sangat kotor," ujarnya sembari menambahkan pada musim hujan Pantai warna warni Oesapa ditutup.

Welly berharap pemerintah membangun tanggul sehingga masalah air dan sampah pada musim hujan bisa ditangani.
Ia juga mengimbau para pengunjung menjaga kebersihan Pantai Warna-warni Oesapa.

Secara terpisah, Lurah Oesapa, Jhon Keban mengatakan, Kelurahan Oesapa memiliki wilayah pantai cukup luas, kurang lebih tiga kilometer. Menurutnya, wilayah pantai yang luas mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, namun terkadang menimbulkan masalah.

Keban mengatakan, satu masalah yang kerap dihadapi adalah sampah. Namun, pihaknya bersama warga tetap berupaya mengatasi. Ia sudah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat dan LPM). Banyak keputusan yang dihasilkan, salah satunya adalah menjadikan Pantai Oesapa menjadi destinasi wisata.

Baca: Hari Pertama Kerja! Bupati Sikka Temui Penjual di Pasar Alok

Keban sudah membentuk paguyuban yang terdiri dari beberapa orang untuk mengumpulkan sampah. "Ini swadaya. Jadi, kami mengumpulkan dana bersama pemilik kafe. Uang itu digunakan untuk mengupah petugas yang membersihkan pantai," tambahnya.

Keban menjelaskan, Pemerintah Kota Kupang telah memberikan perhatian serius untuk penataan pantai di Oesapa, termasuk Pantai Warna-warni Oesapa. Saat ini, lanjutnya, sedang membuat area blok parkir dan memasang lampu jalan.

Ia berharap warga menjaga kebersihan pantai dengan membuang sampah pada tempat sampah yang disiapkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Belina Uly mengatakan, Pantai Warna-warni Oesapa akan direnovasi tahun 2019.

Balina menjelaskan, tempat-tempat yang digunakan penjual untuk berjualan terlihat kurang bagus. Rata-rata penjual berjualan di beberapa tempat menggunakan meja-meja yang kurang baik.

Baca: Hari Ini, Mantan Kepala BPPN Syafruddin Temenggung Hadapi Vonis Hakim

Terkait pembangunan jogging track di beberapa wilayah pantai, kata Belina, pihaknya belum bisa menjawab, karena pembangunan itu bukanlah menjadi kewenangan Dinas Pariwisata.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kupang, Devi Loak menyambut baik rencana pembangunan jogging track di sepanjang pantai di Kota Kupang untuk menunjang animo masyarakat berwisata.

Ia menyatakan, pembangunan mesti direncanakan dan dianggarkan secara baik. Sejauh ini, lanjutnya, belum ada perencanaan untuk membangun area jogging track di pesisir pantai. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved