Berita Pantai Warna Warni Oesapa
Pantai Warna-warni Oesapa, Objek Wisata Favorit di Kota Kupang
Pantai Oesapa menjadi salah satu lokasi favorit untuk berekreasi bagi warga Kota Kupang.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Vianna dan Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Pantai Oesapa menjadi salah satu lokasi favorit untuk berekreasi bagi warga Kota Kupang. Tempat duduk dan tenda payung warna-warni yang berjejer menambah semarak suasana saat menikmati matahari kembali ke peraduannya.
Kini, pantai yang terletak di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima ini terkenal dengan sebutan pantai warna-warni. Bukan karena pasir dan bebatuannya warna-warni seperti yang dimiliki daerah lain. Melainkan fasilitas pendukungnya yang berwarna- warni.
Pantai Warna-warni Oesapa banyak terdapat kafe tepi pantai yang menawarkan aneka menu untuk menemani wisatawan. Tempat duduk dan tenda payung warna-warni disediakan pemilik kafe. Saat malam tiba, Pantai Oesapa diterangi lampu kelap-kelip dari kafe tepi pantai.
Baca: Inilah Tempat Favorid Member BTS, Apakah Army Sudah Tahu?
Lokasinya yang mudah dijangkau serta view-nya yang indah membuat Pantai Warna- warni Oesapa banyak pengunjung.
Dina Berek, salah satu pengunjung, mengaku senang datang ke Pantai Warna-warni Oesapa karena pemandangannya indah saat matahari tenggelam. Suasana pantai pada malam hari juga penuh warna karena lampu kelap-kelip dari kafe-kafe yang terbentang sepanjang pantai.
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini menuturkan, ia bersama teman-temannya sering datang ke Pantai Warna-warni Oesapa pada sore hari.
Baca: Kodim 1618/TTU Gelar Donor Darah. Ini Filosofinya
Menurutnya, Pantai Warna-warni Oesapa menjadi salah satu spot yang paling indah untuk jalan-jalan dan selfie.
Pengunjung lainnya, Asry Tampani mengatakan, sering berkunjung ke Pantai Warna- warni Oesapa karena mudah diakses. Suasananya sangat ramai, apalagi pada malam hari.
"Pokoknya asyik karena warna-warni lampu dari kafe. Ini mengundang banyak orang datang ke sini," ujarnya saat ditemui di Pantai Warna-warni Oesapa, Rabu (12/9/2018).
Asry berharap pengelola dan Pemerintah Kota Kupang perlu menatanya menjadi lebih baik dengan menambah sarana penunjang, seperti parkir, WC umum yang memadai dan petugas keamanan. Asry mengungkapkan, banyak pengunjung mengeluh karena tidak ada WC umum.
Tris OM Bhoka, yang juga sering mengunjungi Pantai Warna-warni Oesapa mengatakan, salah satu kekurangannya ketiadaan WC umum dan area parkir.
"Karena area parkir tidak ada sehingga terjadi kemacetan lalulintas dan pengunjung tidak nyaman karena harus antre," ujar Tris.
Kristiani AM Ragat mengatakan, penataan Pantai Warna-warni Oesapa sudah cukup baik. Terdapat banyak kafe tepi pantai dengan keunikan masing-masing. Keunikan tersebut menjadi daya tarik.
Baca: Kodim Ende Gelar Aneka Kegiatan Sambut HUT TNI
"Pantai ini lebih kreatif dari pantai-pantai lain yang ada di Kota Kupang. Desain kafe dan tempat duduk, aksesoris dan pemilihan warna ditentukan oleh mereka sendiri. Dan, itu menjadi ciri khas Pantai Oesapa yang tidak ada di pantai-pantai lain di Kota Kupang," kata Kristiani.
Ia berharap warga sekitar pantai dapat menjaga keamanan. Warga juga menghargai pengunjung sehingga mereka nyaman berekreasi. Selain itu, pengunjung dan warga sama-sama menjaga kebersihan area pantai. "Tidak boleh membuang sampah sembaranga," tegasnya.
Hal senada disampaikan para pengelola kafe di Pantai Warna-warni Oesapa. Pengelola Kafe Satu Kaki, Aris Anin berharap Pemerintah Kota Kupang membangun fasilitas penunjang seperti WC umum, lahan parkir, pemasangan lampu jalan dan listrik, sehingga dapat mendukung pengembangan wisata pantai dan usaha kafe yang ada.
"Kami juga butuh penerangan dan lahan parkir. Kalau ramai jalan ini macet karena banyak kendaraan roda dua dan roda empat," ujarnya.
Aris menjelaskan, untuk aliran listrik saat ini, semua kafe mendapat pasokan listrik dari rumah warga yang adalah nelayan. "Paling ramai hari libur dan malam Minggu. Di buka jam 5 sampai waktu yang tidak dipastikan," kata Aris.
Baca: Najwa Shihab Sindir dan Bongkar Rahasia Sang Inces Sebagai Penyanyi
Mengenai retribusi, Aris mengatakan, pemilik kafe diwajibkan membayar retribusi kebersihan Rp 350.000 per bulan kepada Pemerintah Kelurahan Oesapa.
Ia menuturkan, kafe miliknya dibuat sendiri. Pembangunannya dibantu rekan-rekannya. Aris tidak melarang para pengunjung berfoto di kafenya, akan tetapi harus memperhatikan kenyamanan pengunjung lainnya.
Untuk menu, hampir semua kafe memiliki menu yang sama, tetapi ada menu khusus yang membedakan sehingga menjadi ciri khas.
"Hampir semua kafe sama, tapi ada menu spesial yang membedakan antar kafe. Di kafe ini spesialnya salome rica dan roti bola-bola," imbuhnya.
Pemilik Kafe Jha-Break, Pandie juga menginginkan ada WC umum agar Pantai warna warni Oesapa memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Oesapa, Adi Welly Dehan mengatakan, pantai warna-warni merupakan hasil kerja swadaya masyarakat.
"Mengurus pantai tidak mudah karena para pengunjung terkadang membuang sampah di sembarang tempat," katanya.
Baca: Masyarakat Senang Karena Harga BBM di Sabu dan Borong TIdak Lagi Mahal
LPM Oesapa, lanjut Welly, saat ini menyewa beberapa orang untuk membantu mengumpulkan sampah dan petugas keamanan. Petugas kebersihan dan petugas keamanan dibayar Rp 1 juta per bulan.
"Awalnya pantai ini penuh sampah. Apalagi pada musim hujan. Sampah datang dari berbagai arah, laut dan udara sehingga sangat kotor," ujarnya sembari menambahkan pada musim hujan Pantai warna warni Oesapa ditutup.
Welly berharap pemerintah membangun tanggul sehingga masalah air dan sampah pada musim hujan bisa ditangani.
Ia juga mengimbau para pengunjung menjaga kebersihan Pantai Warna-warni Oesapa.
Secara terpisah, Lurah Oesapa, Jhon Keban mengatakan, Kelurahan Oesapa memiliki wilayah pantai cukup luas, kurang lebih tiga kilometer. Menurutnya, wilayah pantai yang luas mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, namun terkadang menimbulkan masalah.
Keban mengatakan, satu masalah yang kerap dihadapi adalah sampah. Namun, pihaknya bersama warga tetap berupaya mengatasi. Ia sudah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat dan LPM). Banyak keputusan yang dihasilkan, salah satunya adalah menjadikan Pantai Oesapa menjadi destinasi wisata.
Baca: Hari Pertama Kerja! Bupati Sikka Temui Penjual di Pasar Alok
Keban sudah membentuk paguyuban yang terdiri dari beberapa orang untuk mengumpulkan sampah. "Ini swadaya. Jadi, kami mengumpulkan dana bersama pemilik kafe. Uang itu digunakan untuk mengupah petugas yang membersihkan pantai," tambahnya.
Keban menjelaskan, Pemerintah Kota Kupang telah memberikan perhatian serius untuk penataan pantai di Oesapa, termasuk Pantai Warna-warni Oesapa. Saat ini, lanjutnya, sedang membuat area blok parkir dan memasang lampu jalan.
Ia berharap warga menjaga kebersihan pantai dengan membuang sampah pada tempat sampah yang disiapkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Belina Uly mengatakan, Pantai Warna-warni Oesapa akan direnovasi tahun 2019.
Balina menjelaskan, tempat-tempat yang digunakan penjual untuk berjualan terlihat kurang bagus. Rata-rata penjual berjualan di beberapa tempat menggunakan meja-meja yang kurang baik.
Baca: Hari Ini, Mantan Kepala BPPN Syafruddin Temenggung Hadapi Vonis Hakim
Terkait pembangunan jogging track di beberapa wilayah pantai, kata Belina, pihaknya belum bisa menjawab, karena pembangunan itu bukanlah menjadi kewenangan Dinas Pariwisata.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kupang, Devi Loak menyambut baik rencana pembangunan jogging track di sepanjang pantai di Kota Kupang untuk menunjang animo masyarakat berwisata.
Ia menyatakan, pembangunan mesti direncanakan dan dianggarkan secara baik. Sejauh ini, lanjutnya, belum ada perencanaan untuk membangun area jogging track di pesisir pantai. (*)