BREAKING NEWS: Densus 88 Amankan Seorang Dokter Umum Terkait Terorisme

Salah satunya adalah seorang dokter umum yang juga membuka praktik pengobatan bekam

Editor: Fredrikus Royanto Bau
KOMPAS.COM
Puluhan anak kecil sambangi Polres Jakarta Timur untuk memberikan semangat hadapi terorisme, Minggu (20/5/2018) 

POS-KUPANG.COM - Tim Densus 88 Mabes Polri mengamankan tiga warga di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang diduga terkait jaringan terorisme, Rabu (13/6/2018) malam.

Dari tiga orang tersebut, salah satunya adalah NH, seorang dokter umum yang juga membuka praktik pengobatan bekam.

Selain NH, dua orang warga SZ dan An ikut diamankan. Tim Densus juga melakukan penggeledahan di rumah kontrakan NH.

Ilustrasi Densus 88: Densus 88 mengepung teroris di sebuah rumah di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (8/5/2013).(AFP PHOTO / USEP USMAN NASRULLAH / PIKIRAN RAKYAT)

Proses penggeledahan dilakukan dengan penjagaan ketat dari Mapolres Blitar. Petugas bersenjata api lengkap berjaga di depan rumah tersebut.

Mereka tidak mengizinkan warga yang tidak berkepentingan masuk.

Baca: Polda Jateng Larang Arak-arakan di Jalan Saat Malam Takbiran, Bagaimana di NTT?

Baca: Polda Jateng Larang Arak-arakan di Jalan Saat Malam Takbiran, Bagaimana di NTT?

Di rumah itu juga dipasang garis polisi, dan penjagaan masih dilakukan.

Hingga kini, ketiganya masih diamankan di Mapolres Blitar, untuk proses hukum lebih lanjut.

Kepala Lingkungan Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Mislan mengatakan, polisi mengamankan rumah milik Nanang, seorang pengusaha pupuk.

Rumah tersebut dikontrakkan Nanang pada seorang dokter bernama NH, untuk jangka waktu sekitar tiga tahun.

"Kontrak sekitar tiga tahun. Namun, keluarga di sini tertutup," katanya, di Blitar, Rabu malam.

Densus 88
Densus 88 

Baca: Ahli Radiologi Nyaris Tewas Usai Makan Buah Apel Pantai. Segera Kenali Pohon ini

Baca: Arus dan Angin Kencang Menyulitkan Pencarian Nelayan Mageloo yang Hilang

Ia juga mengaku tidak terlalu akrab dengan pemilik rumah. Namun, ia curiga dengan aktivitas di rumah tersebut.

Sebab satu pekan sebelumnya, personel dari TNI dan Polri sering datang ke rumahnya menanyakan aktivitas dan riwayat pemilik rumah kontrakan tersebut.

"Jadi, sebelum kejadian ini satu pekan ada koramil dan polisi tanya, tentang bagaimana orang yang mengontrak rumah itu, tanya juga orangnya ada atau tidak," tuturnya.

Baca: Padatnya Pasar Inpres Larantuka Pada H-1 Lebaran

Baca: Perempuan Wajib Tahu, 5 Tips Hadapi Pelecehan di Medsos Dari Komnas Perempuan

Mislan bertambah kaget setelah ada Densus yang datang ke rumah tersebut. Dirinya tidak menduga, penghuni rumah akan terkait dengan perkara hukum.

"Saya kaget dengan kejadian ini. Tapi, sebelumnya ada petugas yang sudah tanya, ternyata ini.

Jadi, saya hanya memantau saja," ujarnya.

Lurah Talun, Imam Harimiadi menambahkan, keseharian penghuni rumah memang tertutup.

Selain jarang bergaul dengan tetangga, penghuni rumah juga selalu menutup pintu rumahnya.

Baca: Mike Tyson Nyaris Berkelahi dengan Don King, Ini Penyebabnya

Baca: Bank Dunia Beri Pinjaman 150 Juta Dollar AS untuk Program Kesehatan di NTT, Maluku, dan Papua

"Kalau keseharian kami kurang tahu, sebab pintu tertutup. Pernah ada kegiatan, tapi eksklusif sekali, tidak untuk masyarakat umum, tidak bisa sembarangan masuk," tutur Imam.

Namun, ia mengakui, sebelumnya ada petugas dari TNI dan Polri datang, meminta informasi penghuni rumah dan aktivitas di rumah tersebut.

Dirinya juga baru mengerti jika pemilik rumah berurusan dengan aparat.

Rumah kontrakan EP di Nawangsari Weleri. (KOMPAS.com/Slamet Priyatin)

Suami Penjual Nasi Bungkus Juga Ditangkap

Sebelumnya, di tempat terpisah, Densus 88 Mabes Polri juga menangkap EP, warga Desa Nawangsari RT 18 RW 03 Weleri, Kendal, Jawa Tengah.

Baca: Kapal Swarna Bahtera Turunkan 376 Penumpang dan 46 Kendaraan di Labuan Bajo

Baca: Oh Ternyata, Logistik Pilgub NTT untuk Flotim Masih Kurang Amplop

Ia ditangkap saat mengantar makan sahur anaknya di rumah orangtuanya yang terletak di kampung sebelah, Senin (4/6/2018), karena diduga terlibat jaringan teroris.

Menurut pengakuan istri EP, WR mengaku tidak tahu kalau suaminya ditangkap Densus 88.

Sebab suaminya hanya pamit ke rumah orangtuanya untuk mengantar makanan sahur anaknya.

Ia baru tahu setelah diberi kabar oleh Densus 88.

“Ada petugas dari Densus 88 yang datang ke rumah. Saya tidak tahu berapa jumlahnya, karena saya takut. Mereka memberi tahu kalau suami saya diamankan di kantor polisi,” kata WR.

Baca: Panwas Malaka Panggil Oknum ASN karena Pasang APK di Halaman Rumahnya

Baca: Segera Cek, 4 Tanda Berbahaya Pada Miss V, Jangan Main-Main Loh

WR mengaku tidak percaya suaminya terlibat jaringan teroris.

Sebab, suaminya tidak pernah menerima tamu orang ‘aneh’ dan kerjanya hanya sopir pocokan.

Kalau di kampung, paling begadang sama tetangga di Poskamling.

“Kalau pulangnya awal, dia bantu saya berjualan nasi di depan rumah.

Kalau kemalaman ya, langsung tidur karena capek,” ujarnya.

WR menceritakan, EP mempunyai dua istri. Istri pertama adalah dirinya. Akhir 2000, mereka bercerai.

WR memilih menjadi TKW, dan suaminya menikah lagi. Tapi nasib berkata lain. Istri kedua EP meninggal dan meninggalkan anak satu.

Baca: Presiden Donald Trump Sebut Korea Utara Bukan Lagi Ancaman Nuklir

Baca: Hari Ketiga, Nelayan Mageloo yang Hilang di Laut Belum Ditemukan

Anak itu berada di rumah neneknya, setelah istri keduanya meninggal. Lalu EP menikah lagi dengan WR.

“Saya menikah dengan EP tahun 1995 dan mempunyai anak 1. Lalu cerai dan menikah lagi dengan EP, Januari 2018 dan ngontrak di rumah ini,” jelasnya.

WR berharap suaminya cepat dibebaskan. Ia yakin, suaminya tidak ikut jaringan teroris.

Kepala Desa Nawangsari Weleri, Ali Ridho, menambahkan, EP sejak kecil tinggal di Desa Nawangsari.

Baca: Oh Ternyata, Logistik Pilgub NTT untuk Flotim Masih Kurang Amplop

Ia mengaku tidak mengetahui kegiatan warganya itu.

“Kalau tidak salah dia kerjanya nyopir,” ujarnya.

Kapolres Kendal, AKBP Adiwijayya membenarkan kalau ada warga Nawangsari Weleri Kendal yang ditangkap Densus 88. Kasus itu ditangani Mabes Polri. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Densus 88 Amankan 3 Warga di Blitar, Salah Satunya Seorang Dokter

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved