Tahun 2017 Lembata Surplus Jagung, Tahun Ini Bagaimana?
ada tahun 2017 lalu, Kabupaten Lembata mengalami surplus jagung.Kondisi itu terjadi saat ada penurunan luas lahan panen.
Penulis: Frans Krowin | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Baca: Saat Intim, 4 Hal ini Jadi Kekuatiran Pasangan, Apa Saja?
Sesuai data yang ada padanya, pada tahun 2017 lalu, luas lahan garapan di Lembata hanya 12.936 hektare dari tahun sebelumnya mencapai lebih dari 13. Ribu hektare.
Meski tahun lalu luas lahan lebih rendah dari tahun sebelumnya, namun saat itu Lembata surplus jagung. “Meski luas lahannya berkurang tapi secara keseluruhan petani di daerah ini mengalami surplus jagung,” ujarnya.
Pihaknya optimis dalam musim panen tahun 2018 ini, hasil yang dipanen petani akan jauh lebih banyak. Sebab curah hujan tahun ini di atas rata-rata.
Hanya saja, lanjut dia, sampai dengan saat ini petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) di setiap kecamatan, belum mengirimkan laporan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lembata, tentang perolehan hasil pertanian tahun ini.
Belum adanya laporan itu, kata Maria, karena saat ini belum semua petani memanen jagung dari lahan miliknya.
Baca: Misteri Lukisan karya Leonardo Da Vinci, Last Supper, Perjamuan Terakhir Yesus dan Muridnya
Baca: Heboh! Pria Sarjana Hukum Ini Membajak Sawah di Malaka, Ini Alasannya!
Baca: Heboh! Bukti Fisik Kebangkitan Yesus Kristus Ditemukan Pada Kondisi Kain Kafan PenguburanNya
Oleh karena itu ia harus menunggu laporan itu sebelum melaporkannya ke jenjang yang lebih tinggi.
“Saat ini kami sedang menunggu laporan dari bawah. Kalau laporan itu sudah kami terima, berarti kita sudah bisa tahu seperti apa hasil pertanian tahun ini. Kami optimis hasil pertanian kali ini lebih baik dari sebelumnya,” ujar Maria. (*)
Area lampiran