ASTAGA! Luapan Air Kali Boentuka Genangi Persawahan Warga
Air luapan kali Boentuka masuk hingga ke dalam rumah Yunus. Ketinggian air di dalam rumah berkisar 30 cm.
Penulis: Dion Kota | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Reporter Pos Kupang, Dion Kota
POS KUPANG.COM, SOE – Hujan deras yang menguyur Kabupaten TTS, Rabu (7/3/2018) sejak siang hingga malam hari menyebabkan air kali Boentuka meluap.
Luapan air kali Boentuka mengenang area persawahan warga desa Boentuka, Kecamatan Batu Putih.
Pantauan Pos Kupang, aliran kali Boentuka membelah area persawahan warga menjadi dua bagian.
Luapan air kali Boentuka yang bercampur lumpur seketika mengubah persawahan warga menjadi kecoklatan.
Baca: PHK Sementara BPJS Kesehatan Dengan RS Siloam Kupang Dinilai Sangat Meresahkan
Untungnya, saat ini area persawahan warga belum ditanami padi karena baru saja panen.
Namun, anakan benih padi yang baru disemaikan beberapa petani dipastikan mati akibat terancam air bercampur lumpur.
Rofina Fallo, warga Boentuka mengaku benih padi yang baru seminggu ditanamnya terendam banjir.
Dirinya mengaku hanya bisa pasrah karena sawahnya terletak tepat di pinggir kali Boentuka.
Baca: Fenomena Baru di Sumba Barat, Warga Sering Ribut Gara-Gara Hal Ini
"Saya dengan bapak baru selasai lihat sawah kami. Benih padi yang kami semaikan terendam air luapan kali Boentuka.
Benih padi tersebut pasti mati. Jadi nanti setelah banjir surut baru kita semaikan lagi," ungkapnya dengan perasaan sedih.
Selain merendam persawahannya, banjir juga menggenangi rumah saudara Rofina, Yunus Fallo yang terletak di tengah sawah.
Air luapan kali Boentuka masuk hingga ke dalam rumah Yunus. Ketinggian air di dalam rumah berkisar 30 cm.
Seiring dengan redahnya hujan, banjir akibat luapan kali Boentuka mengenang pun ikut surut.
"Rumah saudara saya yang ada di tengah sawah sampai memasukan air. Tetapi tidak sampai merusak perabotan rumah karena air yang masuk ke dalam rumah tidak sampai merendam perabotan rumah.Sekarang air sudah mulai turun karena hujan sudah redah," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Serfina Selan. Ia mengaku, hujan deras yang menguyur kabupaten TTS membuat kali Boentuka meluap dan airnya menggenangi persawahan warga. Air mulai surut ketika hujan mulai redah.
"Tadi memang sempat ada banjir, tetapi sudah surut karena hujan juga sudah berhenti.
Banjir hanya menggenangi persawahan warga saja tidak sampai kepemukiman. Untungnya warga belum menanam padi jadi tidak menimbulkan kerugian," sebutnya. (*)
