Polisi Tutup Informasi Kasus Kematian Ibu Melahirkan dan Bayi di RSUD SoE
Wartawan dilarang mengambil gambar bahkan informasi mengenai proses penyelidikan pun terkesan ditutupi.
Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: Alfons Nedabang
Keduanya meminta maaf kepada wartawan atas sikap penyidik Polda NTT.
Meski demikian, tidak ada konfirmasi terkait perkembangan penyidikan kasus itu.
Kasat meminta wartawan untuk langsung menghubungi Kabid Humas Polda NTT jika hendak menanyakan soal perkembangan kasus itu.
Kabag Humas Polres TTS, AKP Jala mengatakan penyidik sedang memeriksa saksi. Namun Jala tidak mengetahui siapa saja saksi yang sudah diperiksa.
Jala berjanji akan menanyakan hal ini ke Kasat Reskrim. Namun hingga Jumat sore, tak ada informasi terkait perkembangan penyelidikan kasus ini.
Ketua Araksi, Alfred Baun, SH kecewa dengan sikap penyidik dan proses penyidikan kasus itu. Dia meminta agar Polres TTS bisa transpran dalam penyelidikan.
"Kami berharap kasus ini dibuka lebar dan tidak boleh ada sekat dalam kasus ini, karena kasus ini sudah menjadi konsumsi public. Ketika sudah masuk ke polres lalu ada sekat di Polres sini bagaimana," kata Alfred.
Dikatakan, kasus kematian pasien terkait dengan urusan birokrasi. Ketika kasus ini sudah diproses lalu Polres pun membuat birokrasi yang rumit terhadap wartawan yang hendak meminta perkembangan kasus ini maka akan mengundang tanda tanya.
"Penyidik jangan bikin benteng, ini ada apa?" kata Alfred.(*)