Pemda Nagekeo Targetkan Satu Tahun RSD Aeramo Naik Status ke Tipe C

Saat ini RSD Aeramo hanya berstatus Tipe D Pratama dan gagal menjadi RS tipe C karena keterbatasan dokter ahli dan fasilitas pendukung.

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/ADIANA AHMAD
Bupati Nagekeo, Elias (kedua dari kiri) didampingi Wakil Bupati Nagekeo, Paulinus F. Nuwa Veto (kedua dari kanan), Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo, drg. Elya Dewi (paling kanan) dan Kepala Seksi Rujukan Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Nyoman Saniambara memberikan keterangan pers kepada media terkait rencana Launching RSD Aeramo-Nagekeo yang akan berlangsung Jumat (8/12/2017). 

“Fasilitas masing-masing instalasi sudah ada. Baik SDM maupun peralatan. Memang dalam perkembangan akan berubah, baik kualitas SDM maupun peralatan untuk memenuhi standar RS type C. Kalau untuk Type D Pratama RSD Aeramo sudah memenuhi persyaraatan sesuai Permenkes Nomor :24 tahun 2014.

Untuk menuju RS type C, secara regulasi, setelah dua tahun beroperasi kita bisa ajukan peningkatan status RS,” jelas Elya.

Kepala Seksi Rujukan Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Nyoman Saniambara mengatakan, membangun RS tidak harus type B atau C. Tapi harus berawal dari yang pling bawah. “Dengan type D Pratama , sebuah kemjuan luar biasa.

Setelah launching akan masuk dalam registrasi Kementerian Kesehatan. Mudahh-mudahan besok (Jumat, red.) sudah masuk dalam registrasi Kementerian Kesehatan sehingga Dinas Kesehatan Propinsi NTT dan Pemerintah Pusat bisa bantu pengembangan RSD Aeramo ke type C.

Baca: Presiden Donald Trump Akui Yerusalem sebagai Ibukota Israel, Ini Reaksi Palestina

Kalau belum dilaunching atau belum ada izin operasional, kita tidak bisa mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan tersebut melalui dana DAK sehingga dua tahun yang akan datang kita visitasi lagi untuk peningkatan status menjadi type C,” kata Nyoman.

Peresmian RSD Aeramo yang direncanakan akan berlangsung, Jumat (8/12/2017) diawali dengan
Seremonial Keta Ja (pendinginan) di Halamn RSD Aeramo, Kamis (7/12/2017). Upacara Keta Ja ditandai pemotongan kerbau jantan merah oleh tokoh adat Nataia. Bupati Elias sendiri menjelaskan, upacara Keta Ja dan penggunaan nama Aeramo.

Gunakan nama Aeramo bukan Mbay dengan alasan bentuk ungkapan terima keasih kepada Suku Nataia yang telah menyerahkan tanah seluas 9,5 hektar kepada Pemda Nagekeo untuk pembangunan rumah sakit. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved