Inilah Doktor Termuda Output SMA Akselerasi NTT
Prestasi ini pun sempat diekspos televisi swasta nasional Trans TV, 26 September 2017, dalam program Good Morning, siaran
Program SMA Aksel alternatif
Sejak kurikulum 2013 dicanangkan di SMAK Giovanni Kupang, program Aksel dihentikan, demikian Martinus Ora. Alasannya, sistem kredit semester (SKS) akan diberlakukan.
Menurut beliau setiap anak cerdas akan dapat mengakselerasi diri sendiri. Ternyata itu hanya wacana. Seiring penghentian program SMA akselerasi, pencarian alternatif pun coba dimunculkan Giovanni melalui workshop Program CI-BI ( Cerdas Istimewa-Bakat Istimewa) atas inisiatif sendiri. Berlangsung 15-18 Mei 2013 di SMAK Giovanni.
Dua nara sumber pusat, Dr. Suci Harijanto, tenaga ahli Bidang CI-BI Direktorat PKLK Dikmenum dan Dr.Eko Suprianto, tenaga ahli Direktorat PKLK Dikmenum diundang. Langkah menuju pemberlakuan SKS atau program percepatan (akselerasi) ala CI-BI merupakan target yang ingin dituju.
Dasar hukum dan landasan kebijakan memang ada, apa program CI-BI atau sistem SKS. UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 5: " Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus".(Sumber: Dr. Suci Harijanto, Materi Workshop Program CI-BI, 2013).
Dari workshop ini saya berkesimpulan, substansi pendidikan SMA dengan program akselereasi (percepatam) dapat ditempuh lewat jalur ini. Jika jumlah siswa baru SMAK Giovanni sekitar 300-an mustahil tidak ada yang berkecerdasan istimewa?
Bukankah Grandprix Kadja ada di antara 300-an siswa baru di tahun 2007 itu? Tesis-tesis ini dapat dijadikan penuntun.
Status SMAK Giovanni sebagai sekolah kategori mandiri (SKM) harusnya bisa. Landasan hukum ini sudah cukup kuat untuk coba merancang sebuah Program SMA Akselerasi alternatif berbasiskan kecerdasan istimewa.Ayo...! *