UGM: Kepala Daerah yang Terima Penghargaan Tidak Dipungut Biaya
Dengan hadir menerima penghargaan, mereka sudah berpartisipasi memberikan inspirasi bagi kepala daerah yang lain
Menurut Jefri, minimal ada dua komponen penting yang harus dipenuhi dalam satu indeks keuangan.
Pertama, aset, yaitu pasiva dan aktiva dari satu neraca pada saat tertentu harus bagus. Kedua, posisi penerimaan dan pengeluaran menggambarkan laporan keuangan dalam periode tertentu terbaik.
"Saya kemudian bertanya, apakah benar kami berhak mendapatkan itu (penghargaan) dan apakah kami punya hak mendapatkan itu," paparnya.
Selain itu, lanjut Jefri, untuk mendapatkan penghargan itu, pihaknya harus membayar kontribusi (sejumlah uang).
"Sudah laporan keuangannya jelek, berikan lagi kontribusi dan juga orang-orang dari sini harus ke sana dengan biaya sendiri, juga biaya hotel dan sebagainya, hanya untuk mendapatkan sebuah kertas dan harus ikut seminar pula. Kalau memang kami terima penghargaan, datang antar ke sini saja," katanya.
Baca: Walikota Kupang Mengembalikan Uang Perjalanan Dinas Yang Tidak Terpakai
Lebih baik, lanjut Jefri, dana yang dipakai untuk ke Yogyakarta dibagikan kepada warga yang berjualan di pasar dan anak-anak sekolah, serta warga miskin lain di Kupang.
"Kenapa kami harus buang uang-uang ke sana untuk terima penghargaan itu," ucapnya.
Jefri mengatakan, lebih baik, daerahnya menyandang status disclaimer daripada nanti laporan keuangan wajar dengan pengecualian (WDP) yang abal-abal.
Kalau status laporan disclaimer, pihaknya akan berusaha memperbaiki. Ia meminta bantuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Apapun itu, termasuk disclaimer, ya tentu kami akan terima. Kami bukan menolak itu tapi kami mau menempatkan pada posisi yang benar," tandas Jefri.(*)