UGM: Kepala Daerah yang Terima Penghargaan Tidak Dipungut Biaya

Dengan hadir menerima penghargaan, mereka sudah berpartisipasi memberikan inspirasi bagi kepala daerah yang lain

Editor: Alfons Nedabang
zoom-inlihat foto UGM: Kepala Daerah yang Terima Penghargaan Tidak Dipungut Biaya
Pos Kupang/id.wikipedia.org
UGM (id.wikipedia.org)

POS KUPANG.COM - Dekan FEB Universitas Gadjah Madah, Dr Eko Suwardi MSc menegaskan, pihaknya tidak menarik biaya kepada kepala daerah yang akan mendapat penghargaan.

Selain menerima penghargaan, kepala daerah mengikuti seminar nasional bertajuk Pengelolaan Keungan Daerah: Dari WTP Menuju Pengelolaan Keuangan yang Sehat dan Transparan.

Eko juga menyampaikan, metodologi penghitungan indeks kondisi keuangan dilakukan tim penilai yang kompeten serta sudah teruji secara valid.

"Kepala daerah yang menerima penghargaan ini tidak pernah dipungut biaya kontribusi untuk hadir memenuhi undangan kami."

Baca: Tolak Penghargaan dari UGM, Ini Alasan Walikota Kupang

"Dengan hadir menerima penghargaan, mereka sudah berpartisipasi memberikan inspirasi bagi kepala daerah yang lain," ujar Eko dalam pers rilis humas UGM, Senin (11/9/2017).

Eko menjelaskan, metodologi penghitungan indeks kondisi keuangan dilakukan tim penilai yang kompeten serta sudah teruji secara valid, konsisten, dan praktis, sehingga dapat menjadi acuan melihat performa masing-masing daerah.

"Penghargaan ini didasarkan pada metodologi ilmiah yang jelas, dan tim kami bersedia menjelaskan metodologi yang digunakan untuk menilai," tegasnya.

Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore menolak penghargaan dari UGM.

Penghargaan tersebut diberikan terkait Kota Kupang yang dinilai memiliki indeks kondisi keuangan daerah terbaik.

Baca: Walikota Kupang Mengaku Telah Bertemu Bupati Kupang Bicara Tentang Air

Rencananya, Pemerintah Kota Kupang akan diundang mengikuti seminar nasional sekaligus menerima penghargaan tersebut. Penghargaan akan diserahkan Rektor UGM bersama Kementerian Dalam Negeri.

"Kami senang dapat penghargaan itu tapi kalau saya lihat, tidak mungkin dan memang tidak berhak. Menurut saya, laporan keuangan kami itu disclaimer dan saya bisa berdebat dengan siapapun karena saya tahu persis laporan keuangannya," kata Jefri kepada wartawan di Kupang, Senin (12/9/2017).

"Kalau mereka (UGM) dapat informasi bahwa laporan keuangan kami tercepat itu kami akui. Tapi, bukan indeks keuangan terbaik. Itu jelas salah karena tidak mungkin indeks keuangan kami terbaik karena saya tahu, laporan keuangan itu tidak benar," sambungnya.

Baca: Walikota Kupang Temukan Banyak Masalah Saat Blusukan

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved