Monumen Garuda Pancasila di Kupang, Inilah Desainnya yang Mengagumkan

Kelompok ini tidak boleh dipandang sebelah mata lagi. Mereka sudah ada di mana-mana. Sel-selnya sudah merasuk jauh

Editor: Dion DB Putra
IST
Pradisain Monumen Garuda Pancasila yang akan dibangun di Kupang, NTT 

Kedua, siapa bilang NTT miskin? Miskin dari perspektif mana? Miskin dari etos kerja, barangkali iya. Wong banyak orang bilang NTT ini kaya kok. Tinggal bagaimana mengelolanya Lagipula ingat bung. Kata orang bijak, kalimat yang diucapkan berulang-ulang akhirnya benar-benar akan terjadi. Karena itu jangan selalu bilang anda miskin. Jangan bilang anda tidak punya apa-apa. Lama kelamaan benar benar anda akan jatuh miskin dan tidak punya apa-apa. Bilang saja kita kaya kenapa?

Ketiga, memangnya dua urusan ini saling meniadakan? Istilah kerennya ini zero sum game yaitu kalau pakai sekian miliar untuk bangun monumen, berarti ada sekian miliar dana pengentasan kemiskinan yang berkurang? Kasihan. Buktinya, lihat saja apa yang terjadi di malam penggalangan dana 13 Mei yang lalu. Supaya diketahui dana spontanitas dari para dermawan itu bukan dana filantrofi yang siap dipakai untuk urusan pengentasan kemiskinan. Bila tidak percaya tanya saja sama para penyumbang malam itu.

Keempat, dari perspektif ekonomi justru lokasi monumen ini akan jadi sentra pertumbuhan ekonomi baru. Ekonomi rakyat. Bayangkan saja kalau lokasi ini kelak jadi destinasi wisata baru. Destinasi wisata kebangsaan yang sepengetahuan saya belum pernah ada. Bukan hanya di NTT, tapi di seluruh Indonesia.

Kita sudah punya destinasi wisata religius Semana Santa di Larantuka, Taman Ziarah Yesus Maria di Oebelo Kupang, Pawai Paskah di Kupang dan lain lain.
Kita sudah punya destinasi wisata alam seperti Kelimutu, Labuan Bajo, Taman Nasional Komodo, Riung, Alor, Nemberala, resort terbaik dunia Nihiwatu dan lain lain. (Sayangnya banyak orang NTT yang rajin ke luar negeri tiap tahun tapi belum ke tempat-tempat itu. Semoga sadar).

Kita sudah punya destinasi margasatwa di mana-mana, teristimewa Komodo, satu-satunya "Dynosaurus" yang masih tertinggal di bumi. Kita sudah punya destinasi wisata budaya seperti Pasola, tari Caci, Kampung Bena, Boti, Waerebo dan lain lain. Nah, sebentar lagi kita juga akan punya destinasi wisata baru. Destinasi wisata kebangsaan, satu satunya di Indonesia. Hebat kan?

Di dalam perut monumen setinggi 30 m ini akan ada ruang besar bertingkat-tingkat yang harus difungsikan. Tidak boleh idle. Maka akan ada teater, diorama, perpustakaan dan lain lain di dalamnya. Di land-scapenya akan ada taman baca, rumah ibadat semua agama dan sebagainya.

Letak monumen di puncak bukit. Di dekat pantai pula. Dari puncaknya seluruh hamparan laut, teluk dan pulau di mulut Kota Kupang akan terlihat jelas karena letaknya di ketinggian di tepi pantai. Monumen ini bisa dilihat dari segala arah. Dari darat, laut maupun udara. Hebat kan? Jangan bayangkan monumen ini seperti monumen umumnya yang ada di persimpangan-persimpangan jalan. Monumen ini lain daripada yang lain. Mau belajar lebih jauh tentang Pancasila, datang saja ke situ.

Lalu kalau anda memang pelancong, dari Kupang terbanglah ke Ende, kota Pancasila. Lihat bagaimana dulu Bung Karno terinspirasi oleh hidup berbhineka tunggal Ika di Ende. Lihat bagaimana orang Ende yang Katolik, Protestan dan Islam bisa hidup damai dan bersaudara. Lihat bagaimana para misionaris Katolik Belanda dulu yang nota bene sebenarnya bagian dari kaum kolonialis bisa hidup bersesama dengan semua warga setempat.

Lihat bagaimana proklamator kita ini dulu duduk merenung di bawah pohon sukun bercabang lima yang masih ada sampai sekarang (walaupun sudah ditanam ulang tapi kok ajaib benar bisa tetap bercabang lima) . Dalam desir gelombang laut Sawu di bibir pantai teluk Ende yang begitu indah, Bung Karno berhasil menggali dan menemukan Pancasila.

Lihat bagaimana rumah tempat tinggal presiden pertama kita dulu yang selama 4 tahun dalam pengasingan tetap masih ada sampai sekarang. Lengkap dengan sumur gali di belakangnya.

Sudah itu kunjungi semua tempat wisata di Flores yang memang kaya tempat wisata. Luar biasa bukan? NTT benar benar akan jadi New Tourism Territory sebagaimana yang selalu diucapkan Gubernur Frans Lebu Raya pada berbagai kesempatan. Karena NTT nanti akan penuh dengan destinasi wisata. Kita sebentar lagi akan punya monumen raksasa. Garuda Pancasila. Ingat. Kerja goton- royong pasti mampu menghasilkan sesuatu yang besar. Siapa bilang ini mimpi?*

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved