Memaknai Hari Pramuka

Pada hari Pramuka, anak-anak sekolah berpakaian Pramuka berdasarkan tingkatan dan jenisnya.

Editor: Agustinus Sape
zoom-inlihat foto Memaknai Hari Pramuka
istimewa
Logo Jamnas Pramuka 2016

PADA setiap tanggal 14 Agustus, kita merayakan hari Pramuka. Hari Pramuka itu kadang-kadang dilihat hanya sebagai bagian dari perayaan HUT Kemerdekaan RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Pada hari Pramuka, anak-anak sekolah berpakaian Pramuka berdasarkan tingkatan dan jenisnya masing-masing.

Pada hari Pramuka juga biasanya berlangsung Jambore Nasional (Jamnas), seperti saat ini sedang berlangsung di bumi perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.

Jamnas adalah pertemuan Pramuka Penggalang se-Indonesia dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas). Jamnas dilaksanakan setiap lima tahun sekali dengan peserta perwakilan dari setiap kabupaten dan kota se-Indonesia. Jamnas pertama kali dilaksanakan pada tahun 1973 di Situ Baru, Jakarta.

Jambore merupakan kegiatan rekreasi edukatif di alam terbuka dalam bentuk perkemahan besar Pramuka Penggalang sebagai sarana pembinaan Pramuka Penggalang yang menitikberatkan pada pengembangan diri peserta yang terdiri atas bidang mental, fisik, intelektual, spiritual dan sosial baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Mungkin tidak semua orang mengerti tentang makna kehadiran Pramuka di sekolah-sekolah. Orangtua murid juga cenderung kurang memberi suport terhadap kegiatan anak-anak dalam bentuk Pramuka. Biasanya orangtua murid hanya melihat itu karena program dari sekolah yang bersangkutan.

Terlepas dari keterbatasan pemahaman itu, yang jelas Pramuka di sekolah-sekolah bermakna bagi anak-anak. Apa sebenarnya makna yang hakiki dari gerakan Pramuka?

Secara sepintas, gerakan pramuka sebenarnya berarti banyak bagi anak-anak. Dalam wadah itu, anak-anak dilatih berbagai keterampilan dan kecerdasan khusus. Di sana juga ada proses pembelajaran.

Yang terakhir ini sebenarnya paling penting. Anak-anak kita tidak harus fokus pada kegiatan belajar mengajar saja dalam kelas, tetapi kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka juga penting. Kegiatan semacam ini akan mengarahkan anak-anak kepada kegiatan yang konstruktif. Mereka diajarkan berbagai pengetahuan sehingga tidak terjebak dalam hal-hal negatif seperti narkoba dan lain-lain.

Kalau memperhatikan makna itu, maka sudah seharusnya setiap orangtua murid memberi makna kepada gerakan Pramuka. Anak-anak harus diberi ruang dalam gerakan Pramuka. Dalam wadah yang sama itu, anak-anak juga ditanamkan semangat sosial. Mereka diajarkan bagaimana bekerja sama dalam satu kelompok dan membantu satu sama lain.

Karena itu, wadah Pramuka hendaknya menjadi perhatian serius dari pihak sekolah. Tugas orangtua murid adalah memberi semangat kepada anak-anak agar mereka giat dalam gerakan pramuka.*

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved