Breaking News

Membangun Komunikasi Politik Beretika Menjelang Pilkada di NTT

Berbagai pilihan bahasa dengan jargon-jargon, eufemisme, metafora, puffery (bombastis), dan labeling

Editor: Dion DB Putra
Net
Ilustrasi 

Ketiga, netralitas media. Tidak dapat dipungkiri bahwa media mempunyai andil besar dalam proses komunikasi politik sebelum, selama, dan setelah proses Pilkada. Hanya saja, media yang tidak bertanggung jawab berpotensi "ditunggangi" oleh kelompok-kelompok tertentu untuk tujuan membangun opini publik dan propaganda politik yang menyesatkan dan tidak beretika. Karena itu, membangun komunikasi politik yang beretika juga butuh pengertian baik dan komitmen institusi pers dalam melakukan peliputan. Masyarakat sangat menaruh ekspektasi yang positif pada media untuk tetap berdiri pada posisi yang netral dan tidak memihak.

Dengan demikian, kehadiran media tetap senantiasa berada pada koridor yang sesungguhnya sebagai saluran integrasi bangsa dalam turut memberikan edukasi politik yang baik bagi masyarakat.

Bila ketiga hal ini diperhatikan, maka niscaya aktivitas komunikasi politik menjelang Pilkada menjadi lebih bermartabat. Berbagai kisruh, kekerasan dan premanisme politik di provinsi kita tercinta, NTT, dapat diredam. Sekali lagi, kuncinya, butuh kesadaran dan pengertian bersama semua pihak untuk menciptakan iklim komunikasi politik yang baik guna mewujudkan masyarakat yang dewasa secara politik. Semoga!*

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved