Kasus Penikaman di Belu: Motif Awalnya Pelaku Tersinggung
Polisi terus mendalami kasus penikaman tersebut. Pelaku sudah ditahan di Mapolres Belu untuk proses hukum selanjutnya.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Kasus Penikaman di Belu: Motif Awalnya Pelaku Tersinggung
POS-KUPANG.COM| ATAMBUA--Dari keterangan yang diperoleh penyidik Polres Belu menyebutkan, pelaku penikaman ibu kandung, JPDS (16) merasa tersinggung sehingga dia emosi dan melakukan aksi nekad menikam enam orang perempuan, termasuk ibu kandungnya.
Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing melalu Kasat Reskrim Polres Belu, AKP Ardyan Yudo Setiantono S.H, S.IK mengatakan hal itu kepada POS-KUPANG.COM, saat dikonfirmasi, Jumat (1/3/2019).
Menurut Ardyan, keterangan awal dari pelaku mengatakan, dia tersinggung saat ditegur oleh keluarganya sehingga ia melakukan tindakan brutal menikam ibu kandung dan kelurga yang lainnya.
"Pelaku tersinggung saat ditegur oleh kelurganya maka dari itu dia emosi," kata Ardyan.
Polisi terus mendalami kasus penikaman tersebut. Pelaku sudah ditahan di Mapolres Belu untuk proses hukum selanjutnya.
Martina Muti Mali, korban penikaman yang masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku kepada wartawan mengatakan, ia tidak mengetahui masalah awalnya sehingga pelaku nekad menikamnya.
Martina hanya mencurigai aksi brutal dari pelaku itu justru mencari keluarganya sendiri. Bahkan ia nekad menikam ibu kandungnya.
• Gereja Ini Buat Ajang Pencarian Jodoh, Mirip Take Me Out di Televisi
• Target Menangi Pemilu 2019, Golkar Sumba Timur Terus Itens Lalukan Konsolidasi
Martina mengaku, ia mendapat satu kali tikaman di bagian punggungnya. Beruntung dia cepat melarikan diri.
Emiliana Sun yang berstatus sebagai adik dari ibu pelaku mengatakan, pelaku orang yang baik-baik selama ini. Dia tidak pernah membuat masalah di lingkungan tempat tinggalnya.
Emiliana tidak mengetahui persis kelakukan dari pelaku di rumahnya sendiri. Namun untuk di lingkungan masyarakat, pelaku orang yang baik-baik dan tidak pernah membuat masalah.
Seorang teman pelaku, Hendra mengatakan, pelaku sering bermain dengannya dan beberapa teman yang lain. Sebelum kejadian itu, pelaku juga tidak pernah mencertikan kalau ia memiliki masalah.
Teman pelaku malah kaget ketika hari itu, pelaku justru melakukan tindakan brutal hingga menewaskan dua orang warga, termasuk ibu kandungnya.
Sejumlah warga yang ditemui POS-KUPANG.COM, mengatakan, mereka menduga pelaku seperti ada kerasukan sehingga ia tidak lagi menyadari tindakannya secara akal sehat.
• Kepala Desa Jalin Hubungan Gelap dengan ABG, Bercumbu di Rumah Dinas hingga Paksa Aborsi
• Berkas Ayah Cabuli Anaknya, Tunggu Petunjuk Jaksa
• Satgas Yonmex 741/GN Gelar Donor Darah Bagi Masyarakat di Perbatasan
• Polisi Buru Satu Pelaku Pemerkosa Siswi SMA di Kupang
• Menikah dengan Reino Barack, Syahrini Pernah Curhat Hal Ini pada Ustadz Abdul Somad
Untuk diketahui, kejadian penikaman terhadap enam orang warga terjadi di RT 17/RW 05 Dusun Lesepu, Kelurahan Manumutin Kecamatan Kota Atambua, Kamis (28/2/2019) sekitar pukul 15.30 Wita.
Akibat dari peristiwa ini, dua korban meninggal dunia. Satu korban meninggal adalah ibu kandung pelaku. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas).