Proposal Pembangunan SMAN 1 Perbatasan Raihat Diserahkan ke Pemprov NTT

Kami datang dan antar sendiri proposal itu ke Dinas Dikbud, DPRD NTT dan Gubernur NTT dengan harapan proposal ini bisa dijawab

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/OBY LEWANMERU
Ketua Pendiri SMAN 1 Raihat, Drs. Sidonio Da Silva pose dengan Ketua Seksi pembangunan SMAN 1 Perbatasan, Anselmus Mau dan Sekretaris Panitia, Yanuarius Wadan,S. Pd saat menyerahkan proposal ke DPRD NTT 

Proposal Pembangunan SMAN 1 Perbatasan Raihat Diserahkan ke Pemprov NTT

POS-KUPANG.COM|KUPANG--Proposal atau usulan pembangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Perbatasan Raihat, Kabupaten Belu telah diserahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.

Proposal itu diberikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTT, Gubermur NTT dan DPRD NTT.

Proposal itu diantar langsung oleh Ketua Panitia Pendiri SMAN 1 Perbatasan Raihat, Drs. Sidonio Da Silva, Sekretaris , Yanuarius Wadan, S.Pd dan Seksi Pembangunan, Anseus Mau.

Kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (21/2/2019), Ketua Pendiri atau Ketua Pembangunan SMAN 1 Perbatasan Raihat, Drs. Sidonio Da Sikva mengatakan, mereka sudah menyerahkan proposal pendirian SMAN 1 Perbatasan Raihat itu ke Dinas Dikbud NTT, Gubernur NTT dan DPRD NTT dan juga untuk Komisi V DPRD NTT.

"Kami datang dan antar sendiri proposal itu ke Dinas Dikbud, DPRD NTT dan Gubernur NTT dengan harapan proposal ini bisa dijawab demi mendukung pembangunan pendidiian di NTT,khususnya di Kabupaten Belu," kata Sidonio.

Dijelaskan, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu membutuhkan satu SMA untuk mengakomodir para siswa tamatan ‎dari SMP di wilayah setempat.

Begini Cara TNI Bantu Warga Perbatasan di Belu

Bawaslu Ende Diminta Tertibkan Caleg Nakal

ARMY, Sudah Tahu Jadwal Konser BTS Hingga Juli 2019, Catat dan Nonton Ya Guys

Wagub NTT Josef Nae Soi Tegaskan NTT tidak Miskin

Banyak siswa lulusan dari SMP setempat banyak tidak melanjutkan sekolah akibat ketiadaan SMA.

Karena itu, lanjutnya, vkebutuhan sekolah lanjutan atau sekolah menengah di Raihat memang sudah sejak dulu. Pasalnya, setiap lulu‎san dari SMP hanya sebagian kecil yang diakomodir di SMK.

Empat SMP pendukung itu adalah SMPB 2 Tasifeto Timur, SMPN Satu Atap Wetear, SMPN Duamanu dan SMPN Turiskain. Rata-rata lulusan setiap tahun mencapai 200-300 siswa.

"Di Raihat hanya ada satu SMK‎ saja, sementara tidak bisa akomodir lulusan dari empat SMP. Apalagi saat ini penerimaan siswa gunakan sistem zonasi," kata Sidonio.

Dikatakan, kondisi ini menyebabkan banyak lulusan yang putus sekolah,karena selain penerimaan menggunakan zonasi juga daya tampung di SMK Raihat.

"Karena itu, lulusan banyak yang tidak bisa lanjut. Kalaupun ada yang lanjut harus ke kecamatan tetangga seperti Kecamatan Lasiolat dan Lamaknen, ketika di kecamatan itu masih ada daya tampung," ujarnya.

BMKG Prediksi Tiga Wilayah di Sumba Timur Terjadi Hujan Lokal di Siang Hari

Waspada Jika Alami PMS, Ini Cara Mengatasinya, Cewek Cowok Wajib Tahu

TNI Bersama Masyarakat Menata Lingkungan Puskesmas Haekesak

Jennie BLACKPINK Berbagi Pesan Turut Berdukacita atas Wafatnya Karl Lagerfeld Karena Kanker Pankreas

Benarkah Masjid Pernikahan Syahrini dan Reino Barack Sama dengan Maia Estianty?

Sidonio mengatakan, selaku pemerintah kecamatan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Belu‎ untuk bisa mendukung rencana pembangunan SMA di Raihat.

"Ini wilayah perbatasan, karena itu kita harapkan pemerintah bisa perhatikan agar bisa dibangun satu SMA," ujarnya.

Dia mengakui, pihaknya sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan SMA di dekat kompleks Kantor Camat.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved