Berita Kabupaten Nagekeo
Pelajar di Mbay Ajak Masyarakat Jangan Buang Sampah Sembarangan
Para pelajar di Mbay bersama mitra saat membersihkan sampah di Pasar Danga Mbay Kabupaten Nagekeo, Kamis (20/12/2018).
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Sekitar dua ratusan lebih pelajar SMA dan SMP di Kota Mbay mengadakan bakti sosial berupa pembersihan sampah di Pasar Danga, Kamis (20/12/2018).
Sekitar pukul 06.30 Wita ratusan pelajar itu sudah berkumpul dan mengekeroyok sampah di Pasar Danga dan terminal Danga.
Kegiatan baksos itu merupakan aksi gabungan pelajar SMP Tozupazo Danga, SMP Negeri 1 Aesesa, SMP Hanura, CIS Timor, Pemuda Katolik, HIMPI Nagekeo, Duta Putri Partiwisata Nagekeo, Pemuda Pancasila Nagekeo, Dispora Nagekeo, Panwascam Aesesa, SMA Katolik Baleriwu Danga, Karang Taruna Desa Waekokak dan Karang Taruna Kecamatan Aesesa.
Koordinator kegiatan Hans Lado, mengatakan, aksi tersebut dalam rangka memperingati hari ulang tahun provinsi NTT yang ke -60 tahun 2018.
Ia mengatakan kegiatan ini sebagai ajang untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa tidak boleh membuang sampah sembarangan.
• Satker Jalan Nasional Lapor Bupati Matim. Ini Laporannya !
• Saat Home Service Labkes NTT Beri Layanan Kesehatan Bagi Warga Kota
• Taman Air Panas Oka Jadi Favorit Wisatawan Domestik di Larantuka
• Anwar Pua Geno Titip Beberapa PR Buat Mendagri, Tjahjo Kumolo
"Kami mengajak agar tidak boleh membuang sampah sembarangan. Warga harus sadar itu. Ketika sampah dibuang sembarangan maka kota Mbay akan kumuh dan tidak asri," ungkap Hans penuh semangat, kepada POS KUPANG.COM di Pasar Danga.
Siswi SMP Negeri I Aesesa, Leni Nene (12) mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah tidak sembarangan karena dapat mengganggu keindahan.
"Buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan. Mari kita budayakan hidup bersih mulai dari dalam diri kita masing-masing," ujar Leni.
Leni juga berharap agar para pedagang di Pasar Dangan tertib membuang sampah. Jangan dibiarkan berserakan begitu saja didalam lorong-lorong. Sebaiknya disimpan, dikumpulkan lalu dibuang pada tempat yang suda disiapkan.
Pelajar lainnya, Yerin Mogi, mengajak masyarakat agar kampanyekan Gerakan Lihat Sampah Angkat (Gelisa). Budayakan mencintai lingkungan mulai dari rumah masing-masing.
"Mari kita kampanyekan gerakan lihat sampah angkat. Sampah apa saja. Jangan sampai lingkungan kita kotor dan menjadi sumber penyakit," terang Yerin.
Yerin mengajak para pedagang agar tidak membuang sampah digot dan lorong-lorong pasar.
Ia mengaku semua wajib menjaga kebersihan lingkungan. Semua harus ikut bertanggungjawab menjaga lingkungan.
• Bupati ST Target Januari-Pebruari 2019, 800 Rumah Warga Kota Waibakul Terpasang Kran Air
• Bila Mendagri Berseloroh, Fungsi Kelor di Jawa dan di NTT. Di Jawa Usir Setan
Pelajar yang lain, Brito, mengaku akan mengajak teman-teman sekolah agar budayakan tertib membuang sampah.
"Saya mengajak teman-teman sekolah mari mulai dari dalam diri kita sadar akan pentingnya membuang sampah ditempat yang disediakan. Jika kita membuang sampah disembarangan tempat bisa saja menjadi sumber penyakit dan bisa saja menimbulkan banjir. Apalagi kondisi dipasar Danga yang sempit begini," ajak Brito.
Pantauan POS KUPANG.COM, bermodalkan sapu lidi dan alat angkut seadanya mereka tampak semangat memungut sampah dipasar Danga dan lokasi terminal Danga.
Panas yang menyengat kulit saat itu tak mereka hiraukan.
Mereka juga terlihat masuk ke lorong-lorong untu memungut sampah-sampah.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan)