Berita NTT
UMKM Binaan BI NTT Ambil Bagian Di Festival Ekonomi Syariah KTI
FESyar merupakan acara tahunan yang diselenggarakan BI di tiga regional guna meningkatkan pemahaman ekonomi keuangan syariah Indonesia khususnya indu
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM, KUPANG--Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT mendapat kesempatan mengikuti Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang diselenggarakan Ban Indonesia.
Kegiatan yang berlokasi di Balikpapan tersebut berlangsubg dari tanggal 2-4 November 2018.
BI Perwakilan Provinsi NTT dalam siaran persnya Senin (5/11/2018), mengatakan, FESyar merupakan acara tahunan yang diselenggarakan BI di tiga regional guna meningkatkan pemahaman ekonomi keuangan syariah Indonesia khususnya industri halal dan juga merupakan rangkaian Road to Indonesia Syariah Economic Forum (ISEF).
Baca: Dana Alokasi Khusus Sumba Barat Turun! Bupati Perintahkan Buat Laporan
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga mengatakan, FESyar kali ini yang mengangkat tema Penguatan Ekonomi Syariah Melalui Pengembangan Regional Halal Value Chain, mengikutsertakan seluruh stakeholder ekonomi dan keuangan
syariah di wilayah Kawasan Timur Indonesia termasuk yang bekerjasama dengan Bank Indonesia.
Kelompok yang mengambil bagian dalam festival tersebut antara lain; pesantren, Perguruan Tinggi/Akademisi, Lembaga Amil Zakat/ Lembaga Wakaf, MUI dan Perbankan Syariah.
Pada festival tersebut, kata Tigor, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT (BI NTT) mengikutsertakan UMKM binaanya yang bergerak di komoditas kopi dan tenun/kerajinan.
Yansen selaku perwakilan UMKM Kopi binaan BI Provinsi NTT, lanjut Tigor, merasa mengaku cukup beruntung karena terpikih mengikuti kegiatan FESyar BI tersebut.Di sna ia dapat menjajakan Kopi Arabika Flores Bajawa hingga ke Pulau Kalimantan.
menurutnya, respon pengunjung terhadap produk kopi tersebut sangat baik.
Dampak dari pameran itu, lanjut Tigor, Yansen dapat membangun kerja sama bisnis dengan pedagang di daerah lain. Sementara Esther Abola, jelas Tigor, yang merupakan perwakilan UMKM di bidang industri kerajinan tenun juga mengaku beruntung terlibat dalam festival tersebut.
Ia bangga dapat memperkenalkan beragam kain tenun dan kreasi paduan tenun NTT kepada daerah lain di Indonesia.
Syariah Fair, ungkap Tigor, membuka kesempatan bagi para potential stakeholder (UMKM, investor dan buyer) untuk melakukan business matching.
Dikatakan Tigor, dalam waktu tiga hari pelaksanaan FESyar, UMKM Kopi BI NTT berhasil membuat kesepakatan bisnis dengan potential buyer dan investor PT. Bank NTT.
Kesepakatan bisnis itu berupa pembelian 1.000.000 (satu juta) liter HS Basah Kopi Arabika Flores Bajawa dengan perkiraan nilai penjualan sebesar Rp15.000.000.000 (Lima Belas Milyar Rupiah) dengan PT Indokom Citra Persada yang akan dilaksanakan tahun 2019 dan kesepakatan penyaluran kredit hingga Rp500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) dengan Bank NTT.
Adapun kedua kesepakatan bisnis tersebut dikukuhkan pada penandatanganan nota
kesepahaman dan perjanjian kerjasama yang dilakukan pada Grand Business Matching yang dilakukan pada penutupan FESyar KTI 2018 dan disaksikan oleh Kepala Departemen Regional III Bank Indonesia, Wiwiek Sisto Widayat dan Kepala Perwakilan BI NTT, Bapak Naek Tigor Sinaga.
Tigor menambahkan, kegiatan FESyar terdiri dari Syariah Economic Forum yang merupakan forum ilmiah dan forum komunikasi/edukasi dan Syariah Fair yang merupakan showcase penembangan UMKM Syariah di wilayah KTI serta talk show, perlombaan dan business matching. (*)