Sudah 5 Tahun, Pasar Rakyat Noelbaki Cuma Jadi Tempat Jemur Pakaian Warga, Ini Penyebabnya

Pasar tradisional di Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, dibiarkan merana oleh pemerintah.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/EDI HAYON
Pasar tradisional di Noelbaki yang dibiarkan merana, Senin (26/3/2018) 

Laporan wartawan Pos-Kupang.Com, Edi Hayong

POS-KUPANG.COM, NOELBAKI - Pasar tradisional di Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, dibiarkan merana. Pasar yang dibangun Pemerintah Kabupaten Kupang ini tidak pernah digunakan sehingga dijadikan sebagai tempat warga menjemur pakaian.

Baca: Perjalanan 12 Jam dan Carter 2 Truk, Kades Paan Waru Angkut 104 Warganya Urus KTP dan KK di Borong

Salah satu warga Noelbaki, Anastasia, yang tinggal di dekat Pasar Noelbaki, kepada Pos- Kupang.Com, Senin (26/3/2018), mengatakan, pasar tradisional ini dibangun pemerintah Kabupaten Kupang sudah lama.

Pasar ini dibangun setelah warga eks Timtim menempati kawasan Terminal Noelbaki agar bisa digunakan untuk menjual hasil pertanian dan perkebunan.

Baca: Pemerintah Terlena Hal Positif Pariwisata, Lupa Dampak Negatifnya. Suster Yosephina Minta Ini

Awalnya, kata Anastasia, ada warga yang menjual barang tetapi lama kelamaan tidak lagi karena para pembeli tidak ada yang datang.

"Kalau saya tidak keliru sudah mau lima tahun pasar ini tidak digunakan. Daripada lepas kosong warga pakai untuk jemur pakaian. Ada juga hewan seperti babi, kambing juga berteduh pada saat musim hujan," katanya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved