Undana

Penentuan Rektor Undana: Mendiktisaintek Soroti Strategi Kemandirian BLU hingga Kesejahteraan Dosen

Usai sesi wawancara, dua dari tiga calon rektor memberikan konfirmasi mengenai isi diskusi, dengan fokus utama Menteri tertuju pada strategi

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-HUMAS UNDANA
Tiga calon rektor Undana, Prof. Dr. Ir. Apris Adu, S.Pt., M.Kes., Prof. Dr. Ir. Jefri S. Bale, S.T., M.Eng., dan Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si. 
Ringkasan Berita:
  • Calon rektor Undana melalui wawancara daring bersama Mendiktisaintek, Prof. Dr. Brian Yuliarta
  • Mendiktisaintek menyoroti secara khusus pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) Undana agar tidak bergantung pada Uang Kuliah Tunggal (UKT)

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Tahapan seleksi Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) periode 2025–2029 telah memasuki fase krusial melalui sesi wawancara daring bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Dr. Brian Yuliarta, pada Kamis, 13 November 2025.

Tiga calon terbaik yang mengikuti wawancara tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Apris Adu, S.Pt., M.Kes., Prof. Dr. Ir. Jefri S. Bale, S.T., M.Eng., dan Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si. Wawancara ini menjadi salah satu pemetaan akhir sebelum Mendiktisaintek menggunakan hak suaranya pada Rapat Senat Undana dengan agenda Pemungutan Suara Putaran Kedua, yang sesuai informasi yang diperoleh dari Panitia Seleksi akan dilaksanakan pada minggu terakhir November.

Fokus Utama Menteri: Kemandirian BLU dan Pendapatan Non-UKT

Usai sesi wawancara, dua dari tiga calon rektor memberikan konfirmasi mengenai isi diskusi, dengan fokus utama Menteri tertuju pada strategi peningkatan kinerja institusi, khususnya isu kemandirian finansial dan hilirisasi riset.

Prof. Jefri Bale mengungkapkan Mendiktisaintek menyoroti secara khusus pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) Undana agar tidak bergantung pada Uang Kuliah Tunggal (UKT).

“Beliau menanyakan bagaimana strategi untuk meningkatkan pendapatan non-UKT, bagaimana pengelolaan riset dan pengabdian dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat, hingga bagaimana tata kelola anggaran dan remunerasi ke depan,” jelas Prof. Jefri.

Prof. Jefri juga menjelaskan rencana pengembangan teaching factory melalui hibah kementerian, yang akan difokuskan pada potensi garam, perikanan, kelautan, dan pertanian NTT, sebagai model hilirisasi riset yang konkret.

Baca juga: Undana dan Pemkab Kupang Mantapkan Kolaborasi Riset untuk Dorong Pembangunan Daerah

Isu Kesejahteraan Dosen dan Tendik Disorot Calon lain, Prof. Malkisedek Taneo, menyampaikan bahwa Menteri dan tim juga memberi perhatian besar pada ekosistem riset yang produktif dan berkelanjutan, serta keterkaitannya dengan penguatan pendapatan non-akademik untuk mendukung kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan (Tendik).

“Isu krusial mengenai kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan di Undana juga tidak luput dari perhatian, terutama terkait take home pay yang saat ini masih berada di kisaran Rp 6 juta,” ungkap Prof. Malki.

Prof. Malki menambahkan, peningkatan pendapatan non-akademik menjadi solusi untuk memperbaiki kesejahteraan dosen dan Tendik Undana di masa depan, sebuah strategi yang ia yakini sudah terintegrasi dalam rencana kepemimpinannya.

Sementara Prof. Dr. Ir. Apris Adu, S.Pt., M.Kes., yang meraih suara terbanyak dalam Rapat Senat Terbuka (25 suara), hingga berita ini diturunkan belum berhasil ditemui untuk memberikan penjelasan terkait isi wawancaranya bersama Mendiktisaintek. (uan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved