Wisata NTT

Wisata NTT, Liburan ke Kupang Rasakan Nikmatnya Se’i, Cita Rasa Daging Asap dari Timor, Ini Resepnya

Bekunjung ke Nusa Tenggara Timur khususnya tanah Timor,  maka wisatwan ataupun tamu

|
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
FOTO. IST via Indonesia.GO.ID
Se'i Sapi makanan khas tanah Timor. 

POS KUPANG.COM -- Bekunjung ke Nusa Tenggara Timur khususnya tanah Timor,  maka wisatwan ataupun tamu apapun tak lengkap rasanya bisa tak merasakan lezatnya daging se'i  Kupang Timor .

Se'i adalah daging tipis yang dimatangkan menggunakan arang. Bara api harus terus menyala tanpa dikipas. Memasaknya bisa berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.

Ketika Anda mampir ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tak lengkap rasanya kalau belum mencicipi kuliner se'i. Se'i artinya daging tipis yang diiris memanjang.

Kuliner khas Pulau Timor itu, di daerah asalnya banyak memakai daging babi. Ketika penganan ini mulai populer di daerah lain, maka penjual se'i menggantinya dengan daging sapi. 

Baca juga: Wisata NTT,  Pesona Air Terjun Waekuli , Bak Mutiara Tersembunyui di Manggarai NTT

Sepanjang masih menggunakan teknis memasak dan racikan yang sama untuk mempertahankan cita rasa autentiknya.

Syahdan, mengolah daging se'i berasal dari teknik memasak tradisional yang oleh Suku Molo, masyarakat Kepulauan Timor, khususnya wilayah Timor Barat dan Timor Tengah Selatan. 

Se'i menggunakan teknik mematangkan daging dengan menggunakan arang yang diletakkan jauh dari tempat pemanggangannya. Jarak antara tempat meletakkan daging dengan arang, bahkan bisa sampai dua meter. Resep agar asap tidak meresap ke daging dan memengaruhi rasa daging.

Suku Molo yang tinggal di Pegunungan Mutih, wilayah Timor Tengah Selatan, melakukan se'i dengan meletakkan daging di atas bara tanpa asap sama sekali. Tungku untuk menyalakan bara api terpisah dengan tempat mematangkan daging.

Bara api harus terus menyala tanpa dikipas agar tidak menghasilkan asap. Memasaknya bisa berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.

Supaya bara pada arang awet, Suku Molo menggunakan kayu kosambi yang tebal dan besar. Mereka juga menggunakan daun kosambi sebagai penutup daging agar matang sempurna. 

Daun kosambi berfungsi sebagai penahan panas saat daging sedang disei sekaligus menjaga rasa dan warna asli daging agar tetap merah.

Se'i yang asli juga tidak menggunakan garam. Pasalnya, Suku Molo sebagai orang pegunungan tidak mengenal garam. Garam dibawa oleh orang pesisir. Oleh karena itu, di Molo, se'i dibuat tawar.

Daging se'i ini dijadikan persembahan untuk para dewa bagi suku-suku di Timor. Cara memasak se'i tersebar akhirnya menyebar bukan hanya di Kepulauan Timor, melainkan juga ke Flores dan seluruh NTT.

Bagaimana cara mengolah se'i? Proses pengasapan diawali dengan mengiris daging memanjang dan melumurinya dengan garam. Kemudian digantung untuk mengeringkan kandungan air atau darah di dalam daging selama beberapa jam. 

Sementara itu, daun kosambi digunakan sebagai penyaring panas dan asap yang berlebihan. Inilah yang membuat aroma dan warna daging tetap terjaga.

Baca juga: Wisata NTT, Pesona Pantai Ogor Paret , Ada Tebing Batu dan Jejak Tapak Gajah di Selatan Sikka

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved