Kupang Terkini
Cerita Saksi Mata Kematian Pria Muda di Tepi Jalan Lingkar Luar Kota Kupang
Dia ditemukan tergeletak di tepi jalan tak jauh dari Jembatan Petuk II yang masuk wilayah administratif Dusun VI Desa Baumata.
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Alexandro Novaliano Demon Paku.
POS-KUPANG. COM, OELAMASI - Seorang pria muda ditemukan tergeletak di tepi Jalan Lingkar Luar Kota Kupang pada Selasa (18/11/2025) sore.
Penemuan pria yang diketahui bernama Yorhans Godlife Tanu (21), warga Desa Kuaklalo, Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang itu pun viral di media sosial.
Dia ditemukan tergeletak di tepi jalan tak jauh dari Jembatan Petuk II yang masuk wilayah administratif RT 013/RW 006 Dusun VI Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.
Kasat Reskrim Polres Kupang, Iptu Helmi Wildan, S.H., mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh dua rekan kerja yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
Baca juga: Polisi Beberkan Kronologi Lengkap Penemuan Jenazah Korban Bunuh Diri di Desa Bitefa Kabupaten TTU
Saat keluar dari gudang untuk mengambil paket COD, kata Iptu Helmi, keduanya melihat seorang pria tergeletak di bahu jalan dalam posisi tengkurap—kepala mengarah ke selokan dan kaki ke badan jalan.
Cerita saksi mata
Iptu Helmi mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, korban masih hidup saat ditemukan oleh keduanya. Saat ditemukan, korban mengenakan pakaian olahraga.
“Saat saksi mencoba membalik tubuh korban, korban masih hidup dan sempat membuka mata. Namun saksi ketakutan dan mencoba menghentikan kendaraan untuk meminta pertolongan, tapi tidak ada yang berhenti. Korban akhirnya meninggal sekitar pukul 16.40 WITA, ” tutur Iptu Helmi.
Warga kemudian menghubungi piket Polsek Maulafa yang meneruskan informasi tersebut ke Polsek Kupang Tengah. Petugas yang tiba di lokasi mendapati korban telah meninggal dunia.
Saat itu keluarga korban juga sudah berada di tempat kejadian dan langsung membawa jenazah ke rumah duka di Desa Kuaklalo. Keluarga tetap menolak visum maupun autopsi.
Persiapan masuk TNI
Dari keterangan keluarga, almarhum rutin berlatih fisik karena sedang mempersiapkan diri mengikuti seleksi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia biasa melakukan latihan lari setiap pagi dan sore.
Iptu Helmi juga menjelaskan, bahwa keterangan tambahan dari salah satu anggota keluarga mengungkapkan bahwa korban memiliki riwayat gangguan jantung.
Kondisi itu terdeteksi ketika ia mengikuti seleksi TNI AD pada April 2025 lalu. Dengan riwayat tersebut, polisi menduga kuat korban meninggal akibat gangguan jantung.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/ilustrasi-garis-polisi-di-lokasi-kejadian.jpg)