Breaking News

Belu Terkini

Kuota BBM di SPBU Wekatimun Atambua Turun, Solar 136 KL pada November 2025

Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU 54.857.01 Wekatimun, Kabupaten Belu, mengalami penurunan pada November 2025.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
ANTREAN - Suasana antrean di SPBU 54.857.01 Wekatimun, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Selasa (18/11/2025).  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU 54.857.01 Wekatimun, Kabupaten Belu, mengalami penurunan pada November 2025. Pengawas SPBU 54.857.01, Wekatimun Daniel Nauoliem, mengungkapkan bahwa khusus jenis Bio Solar, pihaknya hanya menerima 136 KL. 

“Untuk kuota BBM SPBU 54.857.01 bulan November, jatah yang kami terima untuk Pertalite sebanyak 288 KL dan untuk Bio Solar hanya 136 KL. Untuk pertalite dihari-hari tertentu kita mendapatkan 16 KL, rata-rata 8 KL. Bio Solar dalam satu minggu atau tanggal-tanggal tertentu yang memang tidak dapat suplai,” jelas Daniel saat ditemui, Selasa (18/11/2025).

Ia menyebut, kuota harian Bio Solar rata-rata hanya sekitar 8 KL per hari, kecuali hari Minggu yang tidak ada penerimaan. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan bulan Oktober yang mencapai 216 KL.

Pengawas SPBU Wekatimun Atambua
PENGAWAS SPBU - Pengawas SPBU 54.857.01, Wekatimun, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Daniel Nauoliem, saat ditemui Pos Kupang. Selasa (18/11/2025). 

“Kalau dibandingkan bulan sebelumnya, Oktober itu Bio Solar masuk per hari selalu ada. Namun bulan ini kami hanya terima 136 KL. Memang ada pengurangan,” tambahnya.

Terkait antrean panjang kendaraan di SPBU Wekatimun, menurutnya, tidak semua SPBU di Atambua menerima kuota yang sama. “Banyak kendaraan yang antre di sini karena kemungkinan SPBU lain tidak mendapat kuota. Kebetulan SPBU Wekatimun dapat jatah, jadi masyarakat otomatis datang ke sini,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa ketersediaan BBM sangat dipengaruhi oleh tingkat penjualan harian. “Kalau situasi ramai, BBM bisa cepat habis. Tapi kalau sepi, masih ada sisa untuk dijual di hari berikutnya,” ujarnya.

Selain pengurangan kuota, Daniel menilai antrian panjang juga dipicu oleh meningkatnya jumlah kendaraan di Belu, terbatasnya jumlah SPBU, serta penerapan penggunaan QRIS untuk pembelian BBM subsidi. Ia pun menghimbau masyarakat agar tetap sabar saat menghadapi antrean panjang.

Sementara itu, pantauan di SPBU Wekatimun pada Selasa siang menunjukkan puluhan truk mengantre untuk mendapatkan Bio Solar. 

Anton, salah satu sopir, mengaku sudah menunggu lebih dari satu jam. “Saya sudah 1 jam lebih ikut antre untuk mendapatkan solar. Semoga ke depan suplai bisa lancar. Infonya memang sekarang solar lagi ada pengurangan kuota,” ujarnya. (gus) 

 

 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved