TTU Terkini
Dosen Unimor dan Tim Pendamping Program Kosabangsa Gelar Edukasi Pembuatan Pupuk Organik di Oenbit
Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa mandiri dari aspek pemberdayaan, organisasi dan ekonomi.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dosen Universitas Timor bersama Tim Pendamping Kosabangsa dari Universitas Mahasaraswati (UNMAS) Denpasar menggelar kegiatan penguatan kapasitas masyarakat dalam Produksi Pupuk Organik untuk pengembangan pertanian ramah lingkungan bagi Kelompok Tani Kartika Group di Desa Oenbit, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, (8/11/2025).
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) hibah Kemendiktisaintek (Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi) Republik Indonesia. Puluhan anggota kelompok tani ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Kelompok Tani Kartika Group ini merupakan kelompok binaan Dosen Unimor dan sekaligus menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan Program Kosabangsa. Dosen Unimor yang terlibat dalam kegiatan ini yakni; Eduardus Yosef Neonbeni, S. P., M. P, Faustinus Kadha, S. P., M. Si, Marselinus Banu, S. Pt., M. Pt, Wolfhardus V. Feka, S.Pt., M.Pt, Dr. Ture Simamora, S. Pt., M. Si, Jefrianus Neonnub, S. Pt., M. Pt. Selain itu juga, ada sejumlah mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini yakni; Aprilius Gotridus Safe, Hendrikus Teme, Yosef Arianto Maunino, Eugenia Daos Kadati, Nensiana Gumul.
Sementara itu, Tim Pendamping Kosabangsa dari Universitas Mahasaraswati (UNMAS) Denpasar yakni; Dr. I Made Wahyu Wijaya, ST, Prof. Dr. Ir. Ni Gst Ag. Gde Eka Martiningsih, M.Si dan Dr. Putu Eka Pasmidi Ariati, S.P.,M.P.
Saal diwawancarai, Ketua Tim Pelaksana Program Kosabangsa, Eduardus Yosef Neonbeni, S. P., M. P mengatakan, sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, mereka diwajibkan untuk melakukan survei. Survei ini dilaksanakan untuk mengetahui persoalan yang dialami oleh masyarakat sekaligus meninjau lokasi kegiatan.
Baca juga: Prodi Ilmu Pemerintahan Unimor Gelar Lomba Debat Nasional
Dikatakan Eduardus, pemilihan kelompok sasaran dan lokasi ini cukup strategis dan menjawabi sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat setempat. Kelompok Tani Kartika Group ini terdiri dari dua kelompok yakni kelompok wanita tani dan kelompok pria yang mencakup kaum muda dan orang tua.
Selama ini, kelompok tersebut mengalami persoalan serius yakni kekurangan pupuk.
Selain itu, harga yang cukup mahal menyebabkan mereka kesulitan membeli pupuk.
Kesulitan pupuk ini menyebabkan mereka terkadang mengalami gagal panen. Bantuan pupuk yang mereka terima terkadang diperoleh pada waktu yang tidak tepat.
Oleh karena itu, Unimor memberikan solusi konkret dalam menjawabi persoalan para petani di Desa Oenbit dengan memperkenalkan pembuatan pupuk organik. Secara khusus untuk pupuk kompos, Unimor memberikan sosialisasi pembuatan pupuk yang agak berbeda dengan ditambahkan dengan bahan biochar.
"Sehingga pupuk kompos yang dihasilkan kelompok ini namanya Kompos Biochar," ucapnya.
Pupuk kompos tersebut dibuat melalui peralatan dan teknologi yang disumbangkan dari Program Kosabangsa.
Pupuk organik merupakan pupuk majemuk dengan kandungan hara yang sangat lengkap.
Meskipun demikian, tim pelaksana juga memperkenalkan jenis pupuk organik cair dimana bahan yang digunakan dapat dibedakan antara jenis bahan yang berguna untuk pertumbuhan vegetatif tanaman saja dan kebutuhan tanaman di saat memasuki fase generatif.
Ada dua kelompok yang mana kelompok kaum pria diberikan edukasi tentang pembuatan pupuk biochar dan pupuk organik cair. Sedangkan kelompok wanita tani yang terdiri dari ibu-ibu PKK memanfaatkan pupuk organik cair ini untuk menanam sayur.
Prof. Dr. Ir. Ni Gst Ag. Gde Eka Martiningsih, M.Si mengatakan, kehadiran mereka di kebun kelompok tani Kartika Group ini untuk mendampingi Tim Pelaksana dalam hal ini para dosen Unimor dalam sebuah visi besar menjadikan Desa Oenbit sebagai Desa Organik.
"Kami di sini sebenarnya hanya mendampingi karena tim pelaksana sebenarnya sudah memiliki kapasitas. Tetapi karena program ini harus memiliki pendamping yang memiliki teknologi tentang beberapa hal seperti pembuatan pupuk kompos dari limbah-limbah yang tersedia di alam ini, kemudian ada pembuatan Eco Enzym. Eco Enzym itu sebenarnya adalah pupuk organik cair dengan beberapa teknologi yang mana kami akan berkolaborasi dengan tim pelaksana berdayakan masyarakat di sini," ujarnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa mandiri dari aspek pemberdayaan, organisasi dan ekonomi.
Konsep Program Kosabangsa ini harus holistik dalam pelaksanaannya.
Tim Pelaksana dan Tim Pendamping harus terlebih dahulu menyempurnakan kelembagaan (dalam hal ini kelompok tani). Hal ini dimaksudkan agar kelompok ini tidak hanya ada sekadar untuk mendapatkan bantuan.
Ia berharap, melalui pendampingan tim pelaksana yang solid dari Faperta Unimor, Program Kosabangsa di Desa Oenbit bisa berlanjut. Pasalnya, dalam program tersebut, semua bantuan teknologi yang diberikan kepada masyarakat ini mesti dijaga dan dirawat keberlanjutannya.
Muara dari semua kegiatan tersebut adalah Program Kosabangsa yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi harus berdampak langsung terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan keberlangsungan masyarakat setempat.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Putu Eka Pasmidi Ariati, S.P.,M.P mengatakan, pupuk yang baik dan langsung diserap oleh tanaman adalah pupuk organik cair. Pembuatan POC menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar masyarakat seperti pisang, daun kelor, kulit buah, sayuran bekas, air cucian beras dan sejumlah jenis daun-daun lainnya.
Menurutnya, sumber daya alam penunjang pembuatan pupuk organik cair sangat berlimpah. Oleh karena itu, sumber daya ini sangat memudahkan para petani di desa untuk membuat pupuk organik cair.
Dikatakan Dr. Putu, kehadiran mereka tersebut bertujuan meningkatkan pemberdayaan kepada masyarakat. Masyarakat Desa Oenbit sangat bersyukur dengan kekayaan alam mereka yang berkelimpahan dengan bahan dasar pembuatan pupuk organik cair. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Unimor-edukasi-Oenbit.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.