Dosen Unimor Beri Pelatihan Peningkatan Pemasaran Bagi Kelompok Tenun Bua Mese

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dosen Universitas Timor (Unimor) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kelompok Tenun Bua Mese, Desa Letmafo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Kegiatan PkM ini berkaitan dengan peningkatan kapasitas keuangan dan pemasaran Kelompok Tenun Bua Mese melalui implementasi sistem akuntansi berbasis cloud dan e-commerce.

Para dosen yang melaksanakan kegiatan PkM ini yakni; Handrianus Mentu, S.Pd., M.M, Adi Faisal Aksa, S.E., M.Ak dan Natalia Lily Babulu, S.E., M.Si. Kegiatan PKM ini diikuti oleh Ketua dan Kelompok Tenun Bua Mese. 

Ketua Tim Pengabdi, Handrianus Mentu, S.Pd., M. M mengatakan, PkM merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan seorang dosen. Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.

Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada kelompok tenun “Bua Mese” dalam rangka meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola aspek keuangan dan pemasaran usaha secara lebih modern dan efisien. 

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membuka wawasan anggota kelompok mengenai pentingnya digitalisasi dalam bidang pemasaran. Selama ini, pemasaran produk tenun masih terbatas pada metode konvensional, sehingga kelompok belum mampu menjangkau pasar yang lebih luas. 

Melalui pemanfaatan e-commerce dan platform digital, produk-produk tenun dari kelompok “Bua Mese” diharapkan dapat dikenal secara lebih luas, bahkan hingga ke luar daerah. PkM ini diproyeksikan dapat menumbuhkan kemandirian, daya saing, dan jiwa kewirausahaan di kalangan pelaku usaha lokal, khususnya kelompok perempuan yang menjadi penggerak utama dalam kegiatan menenun.

Ia berharap, kelompok tenun yang selama ini menjalankan usaha secara tradisional, mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital yang kian pesat.

Melalui pelatihan sistem akuntansi berbasis cloud, kelompok ini diarahkan untuk memiliki sistem pencatatan keuangan yang lebih tertib, akurat, dan mudah diakses kapan saja. Hal ini penting untuk menjamin keberlangsungan usaha karena keputusan bisnis yang baik sangat bergantung pada data keuangan yang valid.

Dikatakan Handrianus, pelatihan ini dapat memberikan manfaat langsung dalam meningkatkan kapasitas mereka dalam pengelolaan usaha, khususnya dalam aspek keuangan dan pemasaran.

Pasalnya, pencatatan keuangan sebelumnya dilakukan secara sederhana bahkan tidak terdokumentasi dengan baik. 

Baca juga: Dosen Unimor Beri Penguatan Literasi Bahasa Inggris dengan Aplikasi Mysivi di PPA Gereja Sion Sasi

Dengan penerapan sistem akuntansi berbasis cloud, kelompok itu kini dapat mencatat seluruh transaksi secara terstruktur, serta dapat menyusun laporan keuangan sederhana yang berguna untuk mengevaluasi kondisi usaha dan mendukung proses pengambilan keputusan.

Secara khusus dalam aspek pemasaran, kata Handrianus, pelatihan ini membuka jalan bagi kelompok untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui media sosial dan platform e-commerce.

Sebelumnya, pemasaran hanya dilakukan secara lisan atau melalui acara lokal, namun kini produk tenun sudah mulai dipasarkan secara daring dengan tampilan yang lebih menarik dan profesional. Selain meningkatkan potensi penjualan, langkah ini memperkuat citra produk tenun sebagai warisan budaya yang memiliki nilai jual tinggi.