Sumba Timur Terkini
23 Tim Ramaikan Turnamen Sepak Bola Antarumat Beragama di Sumba
Ajang yang menjadi wadah pemersatu ini diikuti oleh 23 tim yang berasal dari dua kabupaten dan empat agama di Pulau Sumba.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Turnamen sepak bola antarumat beragama di Waingapu, Sumba Timur, NTT kembali digelar yang secara resmi dibuka pada Senin (13/10/2025).
Ajang yang menjadi wadah pemersatu ini diikuti oleh 23 tim yang berasal dari dua kabupaten dan empat agama di Pulau Sumba.
Pertandingan ini merupakan turnamen ke-22 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemuda Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Payeti.
Ketua Panitia Turnamen, Nikson D. R. Tana mengatakan, turnamen ini merupakan agenda tahunan dan digelar untuk merayakan keberagaman.
Hal itu kata dia adalah anugerah besar yang selama ini mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan penuh persaudaraan di Sumba.
Baca juga: Bupati Umbu Lili Pekuwali Apresiasi Turnamen Sepak Bola Antarumat Beragama ke-22
Ia menegaskan, semangat gereja untuk bersekutu, melayani dan bersaksi tidak hanya diwujudkan di dalam ruang ibadah, tetapi juga di ruang sosial, termasuk melalui kegiatan olahraga ini.
“Panggilan itu bukan hanya berlaku di ruang ibadah, tetapi juga diwujudkan di ruang sosial yang luas termasuk melalui kegiatan turnamen ini,” katanya.
Nikson menambahkan, kegiatan ini sudah dilaksanakan selama 22 tahun. Hal ini membuktikan olahraga menjadi sarana efektif mempererat tali persaudaraan lintas agama, menumbuhkan semangat sportivitas di kalangan pemuda, dan menciptakan ruang perjumpaan yang sehat dan positif.
“Terbukti telah menjadi sarana efektif untuk mempererat tali persaudaraan lintas agama, menumbuhkan semangat sportivitas di kalangan pemuda serta menciptakan ruang perjumpaan yang sehat dan positif,” ujarnya.
Selain itu, turnamen ini menjadi wadah untuk membangun karakter dan meneguhkan nilai-nilai kebinekaan di Sumba.
Baca juga: PSSI Provinsi NTT Dukung Turnamen Lazarus Laiskodat Cup II di Semau
Ia berharap, seluruh tim dan pendukung dapat menjunjung tinggi sportivitas serta menjaga komunikasi dan persahabatan antar pemuda lintas agama.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemuda GKS, Pendeta Lusandri Karanggulimu mengatakan, sepak bola menjadi bahasa universal yang menyatukan semua golongan tanpa memandang perbedaan suku, agama maupun status sosial.
“Sepak bola itu sering disebut sebagai bahasa universal yang menyatukan semua golongan. Di lapangan tidak ada perbedaan agama, suku ataupun status sosial. Semua bicara dengan bahasa yang sama. Semangat sportivitas,” ungkapnya.
Ia pun mengajak seluruh peserta untuk bertanding dengan sukacita dan junjung semangat persaudaraan.
“Untuk semua tim bertandinglah dengan gembira. Junjung tinggi sportivitas. Tunjukkanlah di tengah perbedaan kita dapat bersatu demi kedamaian dan kebaikan bersama,” ujarnya.
“Selamat bertanding,” tutupnya. (dim)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.