Flores Timur Terkini
Siswi di Flores Timur yang Hilang Belum Ditemukan, Korban Diketahui Pernah Dicabuli
Saat rombongan tiba di Desa Terong, tepatnya di pertigaan menuju Desa Bilal, SNI tidak turun. Dia masih ikut mobil itu dan bersama rombongan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Seorang siswi SMA berusia 16 tahun, SNI yang hilang sejak lima hari lalu ternyata pernah menjadi korban pelecehan seksual dengan pelaku lebih dari satu pria.
Kasi Humas Polres Flores Timur, AKP Eliezer A. Kalelado, mengatakan SNI pergi berkemah diantar ayahnya, AS. Hingga Juamt (10/10/25) siang, pelajar kelas X pada salah satu SMA di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, itu masih belum ditemukan.
"Dia (SNI) juga pernah menjadi korban dalam kasus persetubuhan dan pencabulan anak di bulan April 2025. Kasusnya sudah P-21," ujar Eliezer kepada wartawan.
Eliezer menuturkan, SNI berada di perkemahan yang digelar sekolahnya hingga selesai pada Minggu (05/10/25) pukul 12.00 Wita. Menurut beberapa temannya, SNI sempat terlihat pergi bersama pengemudi mobil pikap, RDC.
Awalnya, ungkap Eliezer, salah seorang guru pendamping, ADP, meminta pendamping siswa lainnya, RDC, untuk mengantar siswa kelas XI termasuk SNI pulang dengan mobil pickup.
Saat rombongan tiba di Desa Terong, tepatnya di pertigaan menuju Desa Bilal, SNI tidak turun. Dia masih ikut mobil itu dan bersama rombongan ke SMAN 1 Adonara Timur di Waiwerang.
Baca juga: Panitia Liga 1 Flores Timur Larang Aktivitas Live Streaming
Sampai di sekolah itu, siswa yang lain turun dari mobil. SNI masih menumpang mobil yang dikendarai RDC. Teman-temannya yang berada di sana tak tahu tujuan perjalanan selanjutnya.
"Sekitar pukul 14.00 Wita, ayahnya datang ke salah satu temannya. Bertanya keberadaan SNI tetapi temannya tidak tahu. Temannya itu lalu menghubungi SNI, dia (SNI) bilang kalau sudah pulang ke rumah," kata Eliezer.
Dikira sudah pulang, AS pun kembali ke rumah untuk melihat anaknya. Namun, SNI tak berada di sana bahkan sampai pukul 19.00 Wita.
Sang ayah akhirnya mencari tahu kembali ke rumah semula dan bertemu ASL, teman SNI. Ia dan ASL mencari ke teman lainnya, dari sana muncul kabar ASL diantar RDC ke sebuah kos.
"Pelapor (AS) langsung pergi ke kos-kosan itu namun dari sana dikabarkan bahwa anaknya tak pernah sampai ke kos sejak pagi," tuturnya.
Belum ada titik terang, AS datang ke SPKT Polsek Adonara Timur. Polisi langsung mencari SNI dan RDC di seputaran wilayah Waiwerang, namun belum membuahkan hasil.
"Hingga dengan saat ini, anak korban belum ditemukan, keberadaan saudara RDC juga juga belum diketahui. Nomor hp tidak bisa dihubungi," ungkap Eliezer. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
| SPPG Jawab Komlain Petani Lokal Terkait BUah Semangka untuk MBG |
|
|---|
| SMA Negeri 1 Adonara Tengah Launching Website Sekolah, Jadi Jendela Dunia dan Panggung Prestasi |
|
|---|
| Jalan Hurung–Ile Pati-Demon Dei di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur Segera Rampung |
|
|---|
| Harta Benda di Kampung Zona Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Dijarah Pencuri |
|
|---|
| Petani Semangka di Flores Timur Dirugikan, Dapur MBG Pakai Buah dari Luar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.