Flores Timur Terkini

Rantai Pengikat Lepas, Ekskavator di Flores Timur Jatuh dari Tronton

Satu unit ekskavator terjatuh dari mobil tronton dan terbalik ke pinggir pantai di Desa Bahinga Kecamatan Tanjung Bunga.

Editor: Ryan Nong
TRIBUNFLORES.COM/HO-OBY
TERBALIK - Satu unit ekskavator terbalik di pinggir pantai Desa Baginga, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, NTT, Selasa (18/11/25) malam. Alat berat ini dibawa tronton hendak mengerjakan proyek plat deker di Riangkroko, Tanjung Bunga. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Kecelakaan alat berat terjadi di Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (18/11/2025) malam. 

Satu unit ekskavator terjatuh dari mobil tronton dan terbalik ke pinggir pantai di Desa Bahinga Kecamatan Tanjung Bunga. 

Kecelakaan itu terjadi saat tronton dalam perjalanan dari Kota Larantuka menuju ke lokasi proyek plat deker di Desa Riangkroko, Kecamatan Tanjung Bunga.

Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan saat tiba di lokasi kejadian, ban tronton melindas talud penahan abrasi pantai yang rapuh. Lantaran beban berat, badan tronton itu miring hingga rantai pengikat terlepas.

Ekskavator pun terbalik ke pinggir pantai. 

Baca juga: Kecelakaan di Kilometer 6 Kota Kefamenanu, Polisi Sebut Pengendara Sepeda Motor Alami Luka Ringan 

"Lokasinya di pinggir pantai. Trontonnya aman, ekskavator yang terbalik," ujar seorang saksi mata yang meminta namanya dirahasiakan. 

Menurutnya, tronton dikawal mobil polisi di depannya. Sementara operator ekskavator ada bersama sopir tronton. Tidak ada korban luka dalam insiden kecelakaan tunggal itu.

"Kondisi jalan agak rongga, tetapi tidak terlalu kentara. Beban berat, tidak lama dengar bunyi "bruk", alat berat jatuh," ceritanya.

Beberapa warga yang menyaksikan kejadian itu tak bisa menolong. Evakuasi ekskavator hanya bisa dilakukan dengan alat berat serupa.

"Sampai sekarang belum dievakuasi, masih dalam posisi terbalik," ucapnya.

Plat deker bermasalah

Aadapun proyek infrastruktur plat deker yang akan dikerjakan terletak di Desa Bahinga, Kecamatan Tanjung Bunga. Proyek plat deker senilai Rp200 juta itu baru selesai dibangun naamun sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. 

Warga setempat menyebut kondisi plat deker sudah retak dan terkelupas di sejumlah bagian, menimbulkan kekhawatiran akan daya tahan dan keselamatan pengguna jalan.  

Berdasarkan papan informasi di lokasi, proyek tersebut dilaksanakan oleh CV Mulo Bahang dengan konsultan pengawas CV Alam Kreatif Consultan.

Proyek tersebut berada di bawah tanggung jawab Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi Kabupaten Flores Timur, dengan sumber dana dari APBD II Tahun Anggaran 2025 senilai Rp200 juta.

Masa kerja ditetapkan selama 90 hari kalender. Namun, hasil di lapangan jauh dari harapan. (cbl)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved