Belu Terkini

Bulan Inklusi Keuangan dan WIW 2025, OJK dan Pemkab Belu Tingkatkan Literasi Keuangan

Vicente Hornai Gonsalves, ST, saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. 

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
EDUKASI KEUANGAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) NTT, Bank NTT, dan Pemerintah Kabupaten Belu menggelar kegiatan Edukasi Keuangan bagi Kelompok Pekerja Informal di Gedung Wanita Betelalenok, Atambua, Kamis (9/10/2025). 

“Kami mengapresiasi semua pihak yang telah berkolaborasi dalam kegiatan ini. Sinergi lintas lembaga adalah kunci dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh secara finansial,” tambahnya.

Menurut Polantoro, pemerintah menargetkan inklusi keuangan nasional mencapai 91 persen pada 2025, 93 persen pada 2029, dan 98 persen pada 2045. Saat ini capaian nasional baru mencapai 80,51 persen, sehingga masih ada gap 10,49 persen yang harus ditutup bersama.

“Target ini tidak mungkin dicapai hanya oleh pemerintah dan OJK saja. Dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat, terutama pekerja informal dan PMI. Akses terhadap rekening formal, saluran remitansi aman, produk simpanan, dan pembiayaan produktif sangat penting untuk memperkuat ketahanan keluarga,” jelasnya.

Polantoro menambahkan, edukasi keuangan memiliki arti penting bagi kelompok pekerja informal. Peningkatan pemahaman dalam mengelola pendapatan, kedisiplinan menabung, serta pemanfaatan produk dan layanan keuangan formal yang aman dan diawasi akan memperkuat kemandirian finansial.

“Dengan literasi keuangan yang meningkat, pekerja informal diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, serta berkontribusi pada sistem keuangan nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk memastikan setiap produk atau layanan keuangan yang digunakan telah terdaftar dan diawasi oleh OJK atau regulator resmi lainnya, serta menilai kembali rasionalitas penawaran produk keuangan agar terhindar dari risiko.

Kegiatan tersebut juga diisi dengan sesi edukatif dari OJK, BI, Bank NTT, dan BEI NTT. Para peserta mengikuti pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman terhadap materi yang disampaikan.

Selain itu, juga dilakukan penyerahan simbolis kepada lima agen “Dia Bisa” dari Bank NTT, serta penyerahan rekening investasi dari BEI NTT kepada PT Phintraco Sekuritas Cabang Kupang sebagai wujud dukungan terhadap penguatan ekosistem investasi di daerah. (gus) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved