Human Interest Story
FEATURE: Festival Musim Dingin 2025 di Kabupaten TTS, Warga Borong Tenun Eksotis Galeri Alekot
Mudah-mudahan kegiatan seperti ini ada terus, dan kita juga bisa berpartisipasi, agar semakin banyak pembelian.
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE - "Mudah-mudahan kegiatan seperti ini ada terus, dan kita juga bisa berpartisipasi, agar semakin banyak pembelian. Diharapkan ada kolaborasi terkait pendampingan para penenun.”
GALERI Alekot, salah satu gerai tenun), ikut serta dalam festival musim dingin Kabupaten TTS, dengan sejumlah koleksi tenun khas Timor. Dalam festival tersebut, kain tenun laku keras diborong pengunjung.
"Jadi tenun yang ketong bawah, adalah tenun-tenun dari hampir seluruh daerah di TTS, Itu ada dari Ayotupas, Amanuban, Mollo, Nunkolo. Ada juga produk-produk warna alam dari tenun-tenun dampingan, ada tenun Buna, tenun putus, tenun sotis, " jelas karyawan Galeri Alekot, Lista Bone (32) di stand Galeri Alekot pada Festival musim dingin Tahun 2025, pada (6/9).
Pada hari kedua festival musim dingin ini, jelas Lista, pendapatan Galeri mencapai Rp 10.000.000 lebih. Ia mengaku ketika pameran sebelumnya kurang banyak peminat, sedangkan pada festival ini, banyak orang dari luar TTS.
Baca juga: FEATURE: Launching 28 Agustus 2025, Kafe NO LIMIT Kupang Hadirkan Menu-menu Kuliner Spesial
"Pendapatan lumayan lah, Kemarin juga penjualan lumayan banyak, hampir sekitar 10 juta lah. Paling laris masih kain-kain tenun Kalau produk jadi belum terlalu diminat, " jelasnya.
Produk yang dipasarkan dibandrol mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 2.000.000 tergantung jenis dan kualitas kain.
Lisna mengaku festival kali ini jauh lebih baik dari festival sebelumnya. Ia berharap kegiatan seperti ini semakin sering dilaksanakan, serta semakin banyak kolaborasi dari berbagai pihak untuk pendampingan Tenun.
"Mudah-mudahan kegiatan seperti ini ada terus, dan kita juga bisa berpartisipasi, agar semakin banyak pembelian. Namun yang paling diharapkan yaitu ada kolaborasi, baik dari pemerintah ataupun dari lembaga-lembaga lain, terkait pendampingan para penenun, " jelasnya.
Galeri Alekot sebagai koleksi Tenun di Kota Soe, TTS, yang tak hanya menjual tenun kain tradisional ini, tetapi juga gencar melakukan pemberdayaan penenun mitranya.
Baca juga: FEATURE: Festival Golo Koe 2025, JNE Beri Program Khusus Voucher Ongkir
"Jadi berharap bisa dapat tim untuk sama-sama buat pendampingan untuk penenun-penenun ke depan agar lebih baik. Diharapkan bisa ada pelatihan-pelatihan yang sasarannya langsung ke penenun Jadi bisa untuk pendampingan warna alam atau pendampingan teknik penenun yang lebih bagus, " jelasnya.
Festival musim dingin 2025 ini telah ditutup Bupati TTS, Eduard Markus Lioe pada Sabtu (6/9/2025).
Festival yang dibuka pada (4/9) diselenggarakan sebagai bentuk harmonisasi alam yang indah, suhu udara yang sangat sejuk di musim kemarau ini, serta upaya pemerintah meningkatkan UMKM dan promosi pariwisata Kabupaten TTS.
"Salah satu pertanyaan orang-orang seberapa dingin TTS di musim kemarau ini? Pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya menjadi pemicu orang datang dan merasakan sendiri pada festival ini," ungkap Eduard.
Ia mengajak semua hadirin untuk mengucapkan syukur karena festival musim dingin tahun 2025 dapat terlaksana dengan baik, tertib, aman dan lancar.
Baca juga: FEATURE: Lewat Misi Mengalirkan Kebaikan, 1.380 KK di Adonara Rasakan Air Bersih
Bupati Eduard juga mengapresiasi pemerintah kecamatan Mollo Utara dan kecamatan Fatumnasi dan seluruh masyarakat. Dengan antusiasme yang luar biasa untuk terlibat dan menerima festival ini diselenggarakan.
"Kiranya segala bentuk dukungan tulus sepanjang pelaksanaan event ini dapat memberikan nilai positif, bagi kemajuan pembangunan sektor pariwisata di NTT khususnya di TTS, " jelasnya.
Bupati berharap agar festival ini memberikan pesan indah dari TTS untuk NTT dan Indonesia. Melalui event ini, TTS boleh dikenal disegala pelosok negeri.
"Besar harapan saya mewakili pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan agar festival musim dingin TTS tahun 2025, mampu memberikan pesan indah dari TTS untuk NTT dan Indonesia. Kiranya Tuhan yang maha pengasih terus menyertai kita untuk mewujudkan harapan kita bersama bagi kemajuan timor tengah selatan yang kita cintai ini," ungkapnya.
Ia menggambarkan potensi yang dimiliki TTS mulai dari wisata pantai, wisata perbukitan, alam hutan yang indah, dan wisata religi.
Melalui momen ini, Bupati optimis untuk mendiskusikan penyelenggaraan festival musim dingin tahun 2026 atau bahkan menjadikannya sebagai event rutin tahunan.
"Ini juga akan menjadi masukkan dan tentunya ini akan menjadi sesuatu yang perlu kita bahas bersama. Jika memungkinkan maka akan dilakukan lagi, " tegasnya.
Ketua pelaksana kegiatan ini, John Asbanu, menyampaikan perputaran ekonomi yang tinggi terjadi selama beberapa hari event ini diselenggarakan.
"Pelaku UMKM pada hari pertama mendapat pemasukan paling sedikit Rp 500.000 paling banyak Rp 3.000.000. Jumlah UMKM yang mendaftar sebanyak 46 UMKM, " jelasnya.
Selain itu anomali masyarakat yang datang sejak hari pertama meningkat drastis. John Asbanu menyampaikan pada hari pertama (4/9/2025) diperkirakan masyarakat mencapai 1.000 hingga 1.500. Meningkat pada hari kedua mencapai 2.000 hingga 2.500 orang, dihitung dari jumlah kursi yang disiapkan. (any)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
FEATURE: Merry Christin Umbudjima Temukan Jiwanya dalam Kafe No Limit Kupang |
![]() |
---|
FEATURE: Reaksi Mahasiswa FKKH Undana Saat Terima Beasiswa dari Radhiyan Pet & Care |
![]() |
---|
FEATURE: Festival Golo Koe 2025, JNE Beri Program Khusus Voucher Ongkir |
![]() |
---|
FEATURE: Dokter di RSUD WZ Johannes Berhasil Lakukan Operasi Kembar Siam Asal TTU |
![]() |
---|
FEATURE: Lewat Misi Mengalirkan Kebaikan, 1.380 KK di Adonara Rasakan Air Bersih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.