Sumba Timur Terkini
Rohaniawan Katolik Romo Eko Wahyu OSC Motivasi Umat Paroki Sang Penebus Wara
Romo menjelaskan, kekhawatiran itu bukanlah bawaan dari lahir. Tetapi terjadi karena adanya pengaruh suara-suara dunia.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU- Romo Eko Wahyu OSC, rohaniawan Katolik sekaligus penceramah, motivator dan pemerhati keluarga, hadir di Gereja Paroki Sang Penebus Wara, Waingapu, Sumba Timur untuk membawakan ceramah dalam Malam Kebangkitan Rohani bertema “Bangkit dan Bersinar" pada Jumat (5/9/2025) malam.
Romo Eko hadir sebagai pembicara dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-5 Komunitas Bisnis Katolik Bali (KBKB). Ia datang bersama Samantha Pangkey.
Dalam acara tersebut, Romo Eko memberikan ceramah tentang syarat mengalami damai sejahtera yang melampaui segala akal.
Ia mengatakan syarat utamanya adalah tidak boleh diliputi rasa khawatir tentang apa pun. Baginya, kekhawatiran itu tidak masuk akal.
Baca juga: Jelang Tour De EnTeTe 2025, Pemkab Sumba Timur Sudah Perbaiki Jalur Etape
“Janganlah kamu khawatir tentang apa pun juga,” kata Romo Eko.
Ia mengutip isi kitab Matius 6:25 yang berbunyi, “Karena itu Aku berkata kepadamu: jangan khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah khawatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian.”
“Kekhawatiran akan hal-hal yang tidak bisa diubah dalam kehidupan adalah sebuah kebodohan dan tidak berguna,” ujar Romo Eko.
Romo menjelaskan, kekhawatiran itu bukanlah bawaan dari lahir. Tetapi terjadi karena adanya pengaruh suara-suara dunia.
“Yang membuat manusia sakit bukanlah hanya makanan dan kurang olahraga, tetapi juga kekhawatiran,” jelas Romo Eko di hadapan ratusan umat.
Baca juga: Aliansi Rakyat Sumba Desak Revisi Gaji dan Tunjangan Pemda serta DPRD Sumba Timur
Untuk mengalami kedamaian, lanjutnya, umat harus membicarakan segala sesuatunya dengan Tuhan melalui doa.
“Jika panik, berdoalah, dan kalau khawatir nyanyikanlah puji-pujian,” katanya.
Terakhir untuk memperoleh kedamaian sejahtera adalah menyampaikan syukur dalam segala hal.
“Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur,” ungkap Romo Eko.
Ia menilai, dalam doa umat sering kali mengucapkan permohonan daripada doa syukur atas rahmat kehidupan yang diperoleh. Semestinya, lebih banyak bersyukur dan menyerahkan semuanya kepada kehendak Tuhan.
Baca juga: Doa dan Nyala Lilin dari Sumba Timur untuk Indonesia dan Affan Kurniawan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.