Belu Terkini
Syukuran 25 Tahun Imamat, Romo Maxi Un Bria: Indah RencanaMu Tuhan
Dalam refleksinya, Romo Maxi mengenang peristiwa wafatnya sang ayah, Manuel Un Bria, yang meninggal pada usia 88 tahun serta pamannya.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Perayaan syukur 25 tahun imamat Romo Dr. Florens Maxi Un Bria, S.Ag., M.Sos., berlangsung meriah dan khidmat di Gereja Sta. Sesilia Kotafoun, Kabupaten Malaka, NTT, Jumat (5/9/2025).
Romo Maxi dengan penuh penghayatan menyanyikan lagu rohani “Indah RencanaMu Tuhan”, sebuah ungkapan iman yang sekaligus merefleksikan perjalanan hidup dan panggilannya sebagai imam.
Dalam refleksinya, Romo Maxi mengenang peristiwa wafatnya sang ayah, Manuel Un Bria, yang meninggal pada usia 88 tahun serta pamannya.
Romo Maxi menegaskan bahwa pengalaman kehilangan itu bukan sekadar duka, melainkan juga bagian dari ziarah iman yang mengajarkan untuk selalu bersyukur.
“Banyak dari kita takut akan kematian, padahal itu adalah kepastian hidup. Paus Fransiskus pernah mengatakan bahwa kematian yang dihadapi dengan iman tidak pernah mendatangkan ketakutan. Karena itu, bagi saya, kematian bapak adalah sebuah anugerah dan syukur, sama seperti kelahiran. Sebagai orang beriman, kita dipanggil untuk menerimanya dengan penuh iman,” ungkapnya.
Baca juga: Empat Uskup Hadiri Perayaan 25 Tahun Imamat RD Maxi Un Bria
Romo Maxi juga melihat pengalaman itu sebagai penguatan batin dalam menapaki panggilan imamat. Ia menyebut, peristiwa tersebut menjadi tanda indahnya rencana Tuhan yang meneguhkan komitmennya untuk melayani umat bersama Gereja.
RD Maxi Un Bria, yang akrab disapa Romo Maxi, menjadikan motto imamat “Pax Vobis: Damai Bagi Kamu” (Yoh 20:26) sebagai pegangan dalam setiap karya pelayanannya.
Dalam kesempatan itu, Romo Maxi juga menyampaikan terima kasih kepada Bapa Uskup, para imam, panitia, serta seluruh umat dan pihak yang telah mendukung sehingga perayaan syukur ini dapat berlangsung dengan lancar dan penuh sukacita.
"Segala pengalaman hidup, termasuk kehilangan, adalah bagian dari penyelenggaraan kasih Tuhan. Saya mohon doa dan berkomitmen untuk selalu setia dalam panggilan ini, demi melayani umat dan Gereja dengan hati penuh damai,” tutupnya. (gus)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.