Timor Tengah Utara Terkini

Sinode GMIT Sulap Lahan Tidur Jadi  Pusat Agroekowisata dan Pelatihan Pendeta

Lahan tidur milik Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) di Desa Loli, Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)

POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON 
YUNUS KAITULANG - Ketua Badan Pemberdayaan Aset & Pengembangan Ekonomi (BP-APE), Majelis Sinode GMIT, Pdt. Yunus Kaitulang, M.Th 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Lahan tidur milik Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) di Desa Loli, Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) ditata menjadi lokasi yang menarik. Lahan tidur seluas 12 hektare tersebut telah berusia lebih dari 3 dekade.

Lahan tidur itu saat ini dimanfaatkan sebagai pusat agroekowisata dan pelatihan terpadu untuk para pendeta dan calon pelayan gereja. Lokasi tersebut disulap menjadi kebun hortikultura.

Hal ini pertama kali diinisiasi oleh Majelis Sinode GMIT. Langkah ini menjadi bagian dari upaya untuk memberdayakan ekonomi jemaat dan revitalisasi aset Gereja.

Saat diwawancarai, Ketua Badan Pemberdayaan Aset & Pengembangan Ekonomi (BP-APE), Majelis Sinode GMIT, Pdt. Yunus Kaitulang, M.Th sejak tahun 1992, lahan tersebut tidak digunakan lagi.

Sebelumnya, lahan tersebut dimanfaatkan untuk praktek orientasi pedesaan bagi mahasiswa calon pendeta.

Baca juga: Wagub NTT Resmikan Gedung Pastori dan Konsistori GMIT Getsemani Oelbubuk TTS

"Tapi sejak tahun 1992 lahan ini sudah tidak digunakan lagi," ujarnya.

Pdt. Yunus Kaitulang menjelaskan, dalam lahan seluas 113.600 meter⊃2; tersebut, Sinode GMIT mengembangkan sejumlah beberapa jenis buah dan sayuran. Lokasi ini ditanami stroberi, cabai, dan pepaya California. Selain itu, beberapa titik dibangun kolam-kolam ikan.

Hal ini bertujuan mewujudkan konsep agroekowisata yang berkelanjutan. Di sisi lain,  Kebun Loli ini juga digagas menjadi pusat pelatihan terpadu bagi pendeta dan calon pendeta GMIT.

Dikatakan Pdt. Yunus Kaitulang upaya ini bermaksud mewujudkan pelayanan dan peran besar gereja yang tidak hanya berkutat di mimbar tetapi juga menyentuh jantung kehidupan jemaat.

Orientasi pelayanan tidak hanya berpusat di mimbar tetapi sedapat mungkin dia bisa menjawab semua pergumulan-pergumulan yang ada di lapangan.

Pdt. Yunus Kaitulang, Kebun Loli bakal digerakkan dan dihidupkan kembali dengan wajah serta semangat baru.

Di satu sisi sebagai pusat pertanian namun di sisi lain menjadi ruang belajar yang menyatu dengan alam bagi para pelayan gereja. 

Baca juga: BPJS Kesehatan Atambua Gandeng Perempuan GMIT Klasis Belu Edukasi JKN

"Langkah ini merupakan implementasi nyata dari Haluan Kebijaksanaan Umum Pelayanan (HKUP) GMIT, khususnya pada pilar revitalisasi aset dan kemandirian ekonomi," ucap Pdt. Yunus Kaitulang.

Yunus Kaitulang mengajak semua jemaat gereja dan jajaran Majelis Sinode GMIT untuk terlibat aktif dan kreatif dalam mewujudkan mimpi besar ini.

Kepingan-kepingan cita-cita ini akan membawa dampak positif bagi komitmen bersama untuk membangun GMIT, membangun NTT untuk Indonesia emas. 

"Ada banyak hal yang sudah coba kita lakukan, kekuatannya berpulang pada kita semua warga Gereja Masih Injili di Timor," pungkas Yunus Kaitulang. (bbr)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved