NTT Terkini

Mahasiswa Prodi MPLK–PPLK Politani Kupang Pelajari Seni Kalibrasi Alat Semprot Pestisida 

Dosen Pengampu, Yos F. da-Lopez, menjelaskan bahwa kalibrasi merupakan tahap vital sebelum penyemprotan dilakukan.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-DOK.POLITANI KUPANG
PRAKTIK - Mahasiswa Semester III Program Studi Manajemen Pertanian Lahan Kering (MPLK) dan Penyuluhan Pertanian Lahan Kering (PPLK) Politani Kupang mempelajari teknik kalibrasi alat semprot pestisida. Gambar diabadikan pekan lalu.  

Ringkasan Berita:
  • Mahasiswa Politani Kupang mempelajari teknik kalibrasi alat semprot pestisida dalam kegiatan praktik lapangan di Kebun SUT. 
  • Praktik tersebut merupakan bagian dari mata kuliah Perlindungan Tanaman.
  • Tujuannya membekali mahasiswa dengan keterampilan dasar dalam aplikasi pestisida yang tepat dan bertanggung jawab

 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Mahasiswa Semester III Program Studi Manajemen Pertanian Lahan Kering (MPLK) dan Penyuluhan Pertanian Lahan Kering (PPLK) Politani Kupang mempelajari teknik kalibrasi alat semprot pestisida dalam kegiatan praktik lapangan di Kebun SUT. 

Praktik tersebut merupakan bagian dari mata kuliah Perlindungan Tanaman yang bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan dasar dalam aplikasi pestisida yang tepat dan bertanggung jawab.

Dosen Pengampu, Yos F. da-Lopez, menjelaskan bahwa kalibrasi merupakan tahap vital sebelum penyemprotan dilakukan.

Menurut dia, kalibrasi bukan sekadar prosedur teknis, tetapi fondasi dari aplikasi pestisida yang efektif dan bertanggung jawab. 

"Tanpa kalibrasi yang benar, yang terjadi adalah pemborosan biaya, pencemaran lingkungan, dan sasaran pengendalian yang tidak tercapai,” ujarnya, Selasa (18/11/2025). 

Ia menambahkan, melalui praktik ini mahasiswa dilatih menghitung kebutuhan pestisida secara presisi sesuai kondisi lapangan.

Baca juga: Tim Peneliti Politani Kupang Temukan Pupuk Rendah Dosis, Tingkatkan Hasil Jagung di Lahan Kering

Kegiatan dimulai dengan pengenalan berbagai jenis nosel (nozzle) beserta pola semprotnya.

Mahasiswa mempelajari perbedaan nosel yang digunakan untuk herbisida, fungisida, dan insektisida, serta bagaimana pemilihan nosel memengaruhi cakupan semprotan dan efisiensi kerja.

Selanjutnya, di bawah bimbingan teknisi lapangan Maria Natalia A. Lodang dan Maria Magdalena B. Luron, mahasiswa melakukan berbagai percobaan untuk menentukan parameter penting dalam kalibrasi.

Kegiatan yang dimaksud yakni Angka curah nosel, atau volume air yang keluar per satuan waktu.

Kemudian, Lebar gawang efektif, untuk mengetahui lebar semprotan yang homogen, lalu kecepatan jalan penyemprot, yang menentukan pemerataan distribusi cairan.

Baca juga: Politani Kupang Dorong Inovasi Ketahanan Pangan Melalui Workshop Agritalk Series 2025

"Berdasarkan data tersebut, mahasiswa kemudian menghitung Volume Aplikasi (liter per hektare) dan menentukan kebutuhan pestisida sesuai dosis anjuran," kata Yos.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan teknis yang kuat sebagai calon penyuluh maupun manajer pertanian lahan kering. 

Penguasaan kalibrasi diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi aplikasi pestisida, tetapi juga mendorong praktik pertanian yang aman, tepat guna, dan berkelanjutan di masyarakat. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved