NTT Terkini

1.244 Calon Guru NTT Uji Kompetensi Profesi Guru di Undana

Sebanyak 1.244 calon guru dari berbagai kabupaten/kota mengikuti Uji Kompetensi Peserta Program Profesi Guru ( UKPPPG )

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO-UNDANA
UJI KOMPETENSI - Sebanyak 1.244 calon guru dari berbagai kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti Uji Kompetensi Peserta Program Profesi Guru (UKPPPG) tahun 2025. Kegiatan berskala nasional ini dipusatkan di Gedung ICT Centre Undana. 

Ringkasan Berita:
  • Uji Kompetensi Peserta Program Profesi Guru
  • Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK )
  • Di Gedung ICT Centre Undana

 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sebanyak 1.244 calon guru dari berbagai kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti Uji Kompetensi Peserta Program Profesi Guru ( UKPPPG ) tahun 2025. 

Kegiatan berskala nasional ini dipusatkan di Gedung ICT Centre Universitas Nusa Cendana (Undana) berlangsung selama empat hari, dimulai Rabu (12/11/2025).

UKPPPG diselenggarakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Undana. Peserta akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK ) sebagai bagian penting dari UKPPPG

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Undana, Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si., menjelaskan bahwa pelaksanaan UTBK ini merupakan tahapan seleksi wajib bagi calon guru yang telah dinyatakan lulus seleksi administrasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Pada tahap ini, peserta diuji dalam aspek pedagogi dan keilmuan keguruan melalui ujian substantif berbasis komputer.

Selama empat hari pelaksanaan, ujian dipusatkan di beberapa laboratorium komputer ICT Undana dengan pengawasan ketat.

Integritas pelaksanaan dijaga oleh pengawas, koordinator, dan tim teknologi informasi di setiap ruang ujian untuk memastikan seluruh proses berjalan tertib, transparan, dan sesuai standar nasional.

Prof. Malki menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif, terutama terkait kendala teknis jaringan dan listrik, mengingat sistem ujian berlangsung sepenuhnya daring dan dipantau langsung oleh kementerian.

“Karena sistemnya online dan diawasi langsung oleh kementerian, kami sudah melakukan berbagai antisipasi, terutama terkait jaringan dan listrik,” ujarnya.

Pantauan di hari pertama menunjukkan pelaksanaan berjalan tertib dan kondusif, meski terdapat beberapa peserta yang mengalami keterlambatan akibat kendala geografis.

Menurut Prof. Malki, laporan tersebut telah disampaikan ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.

“Kami sudah laporkan dan berharap mereka tetap diberi kesempatan. Namun, sebagai penyelenggara, LPTK tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Malki menjelaskan bahwa setelah dinyatakan lulus ujian, peserta akan menunggu hasil seleksi nasional yang menentukan apakah mereka berhak mengikuti pendidikan profesi guru selama dua semester atau satu tahun penuh.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved