NTT Terkini

EKSLUSIF: Kajati NTT Zet Tadung Alo, Integritas Jadi Fondasi dalam Penegakan Hukum 

Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur, Zet Tadung Alo mengatakan, integritas jadi fondasi dalam penegakan hukum. 

|
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI 
KEJATI NTT - Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Zet Tadung Alo dan host News Editor Pos Kupang, Novemy Leo dalam Podcast Pos Kupang, Kamis, 16/10/2025.      

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur, Zet Tadung Alo mengatakan, integritas jadi fondasi dalam penegakan hukum. 

Zet yang sebentar lagi akan mengemban tugas baru sebagai Direktur penuntutan pada Jaksa Agung Muda pidana militer di Kejaksaan Agung RI membagikan pengalamannya dalam Podcast Pos Kupang, Kamis (16/10/2025). 

Terkait jabatan barunya Zet mengatakan, pimpinan tentunya memberikan apresiasi terhadap kinerja-kinerja yang sudah dilakukan selama ini dan memberikan amanah baru untuk membantu pimpinan di Kejaksaan Agung. 

Kinerja Kejaksaan untuk semester pertama, kata Zet, selalu ada rapat kerja teknis untuk mengevaluasi semua bidang. Salah satu bidang yang dievaluasi merupakan program prioritas Jaksa Agung di bidang tindak pidana korupsi. 

"Nah kebetulan di semester pertama itu kita mendapatkan nilai ketiga terbaik di Indonesia untuk Kejaksaan Tinggi.

BERSAMA - Pose bersama masyarakat pelapor dengan Kepala Kejati NTT Zet Tadung Alo usai audensi tentang dugaan korupsi pada tunjangan pimpinan dan anggota DPRD Kota Kupang periode 2019-2024.
BERSAMA - Pose bersama masyarakat pelapor dengan Kepala Kejati NTT Zet Tadung Alo usai audensi tentang dugaan korupsi pada tunjangan pimpinan dan anggota DPRD Kota Kupang periode 2019-2024. (POS-KUPANG.COM/HO)

Yang terbaik pertama itu Kejaksaan Tinggi DKI kemudian yang kedua Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, kita yang di urutan ketiga dan salah satu Kajari kita yaitu Kajari Kabupaten Sikka  mendapatkan nilai terbaik untuk Kajari Tipe B," ungkapnya. 

Zet menuturkan, apa yang dilakukan memang sudah dirancang dalam rancangan strategis penegakan hukum oleh pimpinan.

"Jadi awalnya itu memang setiap tahun pimpinan memberikan semacam road map dan rencana strategis Kejaksaan. Nah di tahun-tahun kemarin ada empat bidang yang menjadi tolok ukur kinerja kita. Yang pertama, pimpinan ingin bahwa seluruh jajaran Kejaksaan meningkatkan akuntabilitas dan integritas. Itu diutamakan karena integritas itu menjadi fondasi dalam penegakan hukum yang sangat baik," ujarnya. 

Kedua, lanjut dia, bagaimana mewujudkan upaya pencegahan tindak pidana korupsi sehingga dilakukan penyuluhan hukum dan penerangan hukum.  Kejaksaan hadir di lembaga-lembaga pemerintahan untuk menjadi narasumber dalam konteks pencegahan jangka panjang. 

"Kita hadir di generasi-generasi muda, ada program namanya Gerakan Amputasi Virus Korupsi, hadir di sekolah-sekolah dengan program generasi berprestasi dan berintegritas. Di sana kita mengenalkan nilai-nilai integritas, pembentukan karakter. Kita masuk ke SMP dan SMA karena kita pikir bahwa SMP, SMA dan perguruan tinggi ini adalah generasi 20-30 tahun yang akan datang. Waktunya memang terbatas tapi kita harus mengambil timingnya saat upacara apel pagi kita hadir di sana kurang lebih 30 menit saja sebagai pembina upacara. Hampir 45 ribu siswa telah kita datangi sekitar 50-an sekolah SMP SMA dan setiap Kajari juga wajib melakukan itu di kabupaten/kota. 

Saya juga bergantian dengan para asisten. Tentu kita datang tidak terlalu formil tetapi pertama kita mengenalkan Kejaksaan itu apa, tugasnya apa, kemudian kita juga mengenalkan korupsi secara tidak langsung. Kita melihat misalnya kalau ada sekolah yang rubuh atau plafonnya rusak, atau kualitas buku, mungkin itu ada kaitan dengan korupsi. Ada pengadaan alat peraga dan lainnya yang tidak sesuai dengan kebutuhan itulah yang namanya korupsi 

Tapi mungkin mereka kan tidak paham, mereka terima apa adanya. Nah itu kita perkenalkan supaya mereka tahu bahwa ternyata korupsi itu berdampak pada kita. Kita tidak bisa nyaman di kelas kita tidak bisa mendapatkan layanan yang baik di sarana prasarana dan termasuk alat-alat peraga. 

Sekalian itu juga kita mengenalkan bahwa kami inilah yang namanya Jaksa. Kalau ditanya mereka penegak hukum itu apa menurut mereka cuma Polisi karena setiap hari mereka melihat di jalanan.

Nah kita datang untuk mengenalkan sedikit tugas-tugas kita sekaligus datang dengan pakaian lengkap kita supaya mereka lebih paham sehingga suatu saat nanti mereka ada yang terpanggil, suatu saat bisa jadi Jaksa juga dan mereka sudah mulai mengenal dari awal," ungkapnya. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved