Gerakan Orangtua Asuh BKKBN

BKKBN dan Tribun Network Gelar Talkshow Solidaritas Genting, Komit Dukung Gerakan Anti Stunting

CEO Tribun Network, Dahlan Dahi, menyampaikan komitmen Tribun untuk terus mendukung upaya pemerintah memberantas stunting di Indonesia

|
Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ONONG BORO
IKUTI ZOOM- Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur, Faisal Fahmi melalui zoom mengkuti kegiatan Talkshow Solidaritas GENTING dengan tema Tumbuh Tanpa Batas Generasi Bebas Stunting, BKKBN Provinsi NTT 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Memeringati satu tahun pelaksanaan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) bersama Tribun Network menyelenggarakan Talkshow Solidaritas GENTING dengan tema “Tumbuh Tanpa Batas, Generasi Bebas Stunting” di Kompas Studio 1, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan BKKBN dari seluruh provinsi di Indonesia serta 10 mitra penggerak program GENTING, antara lain Bank Mandiri, BNI, BSI, Indofood, Lazismu, Rumah Zakat, unsur Penerangan Angkatan Darat dan Laut, perwakilan mahasiswa, serta jaringan Tribun se-Indonesia.

Turut hadir Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, Wakil Menteri Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, CEO Tribun Network Dahlan Dahi, Pimpinan BAZNAS RI Dr. Saidah Sakwan, MA, Direktur Gubernur Rotary Club 3410 Sanny Suharli, COO Danantara Dony Oskaria, dan CEO Kitabisa Vikra Ijas.

Dalam sambutannya, CEO Tribun Network, Dahlan Dahi, menyampaikan komitmen Tribun untuk terus mendukung upaya pemerintah memberantas stunting di Indonesia.

“Sejak 2003, Tribun sudah terlibat dalam pergerakan melawan stunting. Ini bukan hanya masalah fisik—anak lebih pendek atau kecil—tetapi yang lebih berbahaya adalah gangguan pertumbuhan intelektual, IQ di bawah 90. Jika 19 persen dari 270 juta penduduk mengalami hal ini, bangsa ini dalam bahaya besar,” ujarnya.

Baca juga: BKKBN NTT Sukses Perangi Stunting Melalui Program Gerakan Orang Tua Asuh Genting

Dahlan menambahkan, “Kalau masalah ini bisa kita selesaikan hari ini, kita akan membangun generasi yang lebih baik di masa depan. Ini kehormatan bagi kami menjadi bagian kecil dari gerakan besar ini.”

Sementara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Dr. Wihaji, menjelaskan bahwa program GENTING lahir dari keprihatinan terhadap masih tingginya angka stunting di Indonesia.

“Program ini saya inspirasi dari GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) dan survei World Giving Index yang menunjukkan bahwa 66 persen masyarakat Indonesia suka membantu orang yang tidak dikenal,” ungkapnya.

Wihaji menjelaskan, hingga saat ini terdapat 72.182.781 keluarga terdata, dengan 40.434.011 keluarga berisiko stunting.

Melalui program GENTING, pemerintah menargetkan 1 juta sasaran penerima manfaat pada tahun 2025.

Baca juga: Kemenag dan BKKBN Gelar Bimtek GATI Berbasis Agama Katolik di NTT

“Pendanaan program ini tidak menggunakan APBD maupun APBN, melainkan murni gotong royong melalui kemitraan perorangan, swasta, BUMN/BUMD, akademisi, dan media. Saat ini tercatat 271.107 mitra telah berpartisipasi,” jelasnya.

Fokus 1000 Hari Pertama Kehidupan

GENTING berfokus pada upaya pencegahan stunting dengan memberikan bantuan gizi dan edukasi kepada keluarga berisiko, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan balita usia 0–23 bulan dari keluarga kurang mampu.

Program ini dijalankan melalui konsep “Orang Tua Asuh” yang berperan sebagai donatur bagi keluarga penerima manfaat.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved