Keracunan MBG di Kota SoE
Kepala SD Inpres SoE Sebut Kurang Lebih 40 Siswa dan Dua Guru Keracunan MBG
Yermia mengaku telah membentuk tim MBG yang akan mengurus makan siang bergizi ini mulai dari distribusi hingga mencicipi makanan.
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE- Kepala SD Inpres Soe, Yermia Haekase, menyampaikan bahwa kurang lebih 40 an siswanya bersama dua guru mengalami keracunan makan bergizi gratis.
Hal ini disampaikannya di Tenda darurat, halaman RSUD Soe, pada Jumat (3/10/2025). Yermia mengaku khusus hari ini pendistribusian makanan terlambat.
"Kejadian pertama ini, hari ini pendistribusian terlambat. Kebiasaannya itu sebelum pukul 09.00 wita sudah ada di SD Inpres Soe. Hari ini pendistribusian pukul 11.00 wita, " jelasnya.
Yermia mengaku telah membentuk tim MBG yang akan mengurus makan siang bergizi ini mulai dari distribusi hingga mencicipi makanan.
"Ketika pukul 11.00 wita, mobil pengantar MBG tiba di sekolah dan kita lagi menyiapkan untuk membagikan. Sebelumnya ada tim sekolah yang buka. Kita disekolah ada Ketua MBG. Kemudian pendistribusian ke anak-anak sekitar pukul pukul 11.00 wita, " jelasnya.
Baca juga: RSUD SoE Penuh, Dibuka Posko Darurat bagi Pasien Keracunan MBG
Ia menjelaskan menu hari ini nasi, semangka, soto ayam, bihun, tempe. Ia mengaku tidak mengetahui secara jelas kronologi pertamanya, namun ada pengakuan dari siswa-siswi terkair aroma makanan yang menjurus ke basi.
"Saya juga tidak mengetahui secara jelas, namun informasi dari siswa-siswi, sebelum mereka makan itu ada aroma sop sudah menjurus ke basi. Namun Anak-anak karena sudah menunggu lama jadi mereka terpaksa makan, " jelasnya.
Jumlah saat ini, Yermia mengatakan kurang lebih 40 an anak dari total jumlah siswa sebanyak 166 orang. Ditambah dua orang guru yang juga mencicipi makanan.
Paska keracunan ini pihaknya menyampaikan untuk menghentikan sementara, agar pihak penyedia boleh di evaluasi terlebih dahulu.
Selain itu ia meyakini bahwa orang tua dan murid pasti mengalami trauma.
"Kalau menurut kami, untuk sementara waktu pasti orang tua trauma, pasti anak juga trauma. Sehingga mungkin kita evaluasi baik oleh pemda, sekolah -sekolah, kita evaluasi untuk petugas dapat memperhatikan. Kalau bisa pemberhentian sementara dulu. Setelah evaluasi baru silakan dilanjutkan berdasarkan hasil evaluasi dan rekomendasi, " harapnya.
Salah satu guru wali kelas di SD Inpres Soe, Lia menyampaikan bahwa ia juga menjadi guru wali yang awal datang ke RSUD untuk mengecek anak muridnya. Ia mengaku bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh sudah ada lima sekolah dan satu posyandu yang keracunan.
"Sejauh ini saya juga memantau, sudah ada siswa-siswi dari SD GMIT Soe II, SD Inpres Oenasi, SD Inpres Soe, TK Ora Et Labora, SD Advent, dan Posyand Kampung Baru, " jelas Lia.
Berdasarkan pantauan POS-KUPANG, para pasien sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Adapun karena pertimbangan kondisi sudah mulai membaik namun tetap dipantau.
Adapun posko darurat yang sebelumnya di halaman IGD RSUD Soe, ditambah dua lagi yaitu di SD II dan Halaman Kantor PRKP TTS. Hingga saat ini, pihak rumah sakit masih belum dapat memberikan data secara lengkap terkait jumlah pasian di tiga titik posko darurat ini. (any)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.