LIPSUS

LIPSUS: Menu MBG Diolah Dini HarI, Muhaimin Iskandar Tinjau SPPG 

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG

POS-KUPANG.Com/TARI RAHMANIAR ISMAIL
JALANI PERAWATAN - Siswa SD Inpres Liliba Kupang menjalani perawatan di RSU Leona usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG). 

Terkait kehadiran Menko Muhaimin, Bupati Yosef menyampaikan apresiasinya. 

“Dengan dukungan ini, kami berharap Kabupaten Kupang bisa menjadi contoh pelaksanaan MBG sekaligus pengelolaan Sekolah Rakyat yang baik bagi daerah lain, ” tandas Yosef Lede

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi menekankan agar program prioritas Presiden Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, perlu diterapkan serius.

"Jangan sampai program makanan bergizi gratis ini yang merasakan dampaknya justru masyarakat di luar Manggarai Barat. Kalau ini yang terjadi maka pertumbuhan ekonomi termasuk perputaran keuangan itu pasti stag," tutur Edistasius Endi,  usai melantik empat pejabat administrator dan pengawas di lingkup Pemkab Mabar, di Kantor Bupati Manggarai Barat, Rabu (1/10/2025).

Menurut Edistasius Endi, subjek dan objek dari program prioritas Presiden Prabowo berada di desa. Untuk itu, camat, sekcam, maupun kepala seksi di kecamatan manfaatkan betul program makanan gizi gratis.

Edistasius Endi mengatakan, camat dan sekcam memiliki tugas penting untuk mendorong kinerja kepala desa untuk memberdayakan petani agar produktif dalam bertani.

"Tanam sayur, buah-buahan, tomat, cabe, ternak ayam, ternak babi, kambing. Karena itu semua yang dibutuhkan di program makanan gizi gratis," kata Edistasius Endi.

Edistasius Endi berpesan agar para camat beserta seluruh perangkat, harus mengecek di setiap desa. Bila ditemukan petani tidak bertanam, maka wajib didorong bisa produktif. 


*Bakteri dan Virus

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap delapan bakteri yang menyebabkan banyak siswa keracunan usai menyantap menu MBG. Delapan bakteri tersebut ditampilkan Kemenkes saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Rabu (1/10/2025). 

Ke-8 bakteri tersebut adalah salmonella, escherichia coli , bacillus cereus, staphylococcus aureus, clostridium perfringens, listeria monocytogenes, campylobacter jejuni, dan shigella.  Selain delapan bakteri tersebut, juga ditemukan dua virus penyebab keracunan MBG, yakni norovirus atau rotavirus dan hepatitis A virus. 

Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, temuan tersebut menjadi penting untuk menentukan perawatan seperti apa yang diperlukan korban keracunan. "Kenapa ini menentukan untuk kita cari tahu? Karena ini nanti menentukan satu, treatmentnya seperti apa kalau dia kena," ujar Budi Gunadi Sadikin.

Temuan bakteri dan virus yang menjadi penyebab itu juga bermanfaat untuk mengetahui sumber keracunan. "Kita juga bisa melacak sumbernya penyebabnya karena apa, karena masing-masing bakteri atau virus itu kan berbeda-beda timbulnya," ujar Budi Gunadi Sadikin.

Dalam forum yang sama, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap, sebanyak 6.457 orang terdampak keracunan menu MBG per 30 September 2025.

BGN membagi 6.457 korban keracunan MBG itu ke dalam tiga wilayah, yakni Wilayah I yang mencakup Pulau Sumatera, Wilayah II di Pulau Jawa, dan Wilayah III mencakup wilayah Indonesia timur. Dari 6.457 korban keracunan MBG, paling banyak terjadi di Wilayah II atau Pulau Jawa, yakni sebanyak 4.147 orang.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved