NTT Terkini 

Gigitan HPR Lebih dari Puluhan Ribu Orang, Disnak NTT Imbau Warga Vaksinasi Anjing 

Selama bulan vaksinasi hingga akhir Oktober 2025, pihaknya melaksanakan vaksinasi gratis untuk berbagai daerah di NTT

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
RABIES - Gambar ilustrasi anjing rabies. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Dinas Peternakan (Disnak) NTT mengimbau masyarakat agar membawa anjing peliharaannya untuk melakukan vaksinasi. 

Selama bulan vaksinasi hingga akhir Oktober 2025, pihaknya melaksanakan vaksinasi gratis untuk berbagai daerah di NTT.

Apalagi saat ini jumlah gigitan hewan penular rabies (HPR) sudah lebih dari 20 ribuan orang. 

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Peternakan NTT, Melki Angsar, Rabu (1/10/2025) menyebut, jumlah gigitan HPR paling banyak berada di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). 

"25 orang meninggal dunia (akibat gigitan HPR)," katanya. 

Baca juga: 79 HPR di Ende Divaksin, Vaksin Rabies Temuan Luar Biasa yang Disia-siakan

Sejalan dengan instruksi Gubernur NTT, pihaknya saat ini tengah melakukan vaksinasi gratis September - Oktober 2025.

Vaksinasi ini akan diberikan secara door to door sehingga warga harus menyiagakan anjing mereka di rumah.

"Pada Januari dan Februari telah dilakukan vaksinasi 60 ribu ekor anjing di Pulau Timor ini dan September -Oktober akan dilanjutkan lagi 200 ribu ekor di 6 kabupaten/kota di Pulau Timor," katanya. 

Ia menjelaskan target vaksinasi 200 ribu ekor anjing ini lebih fokus di wilayah Pulau Timor yang belum lama ini menjadi zona merah rabies.

Vaksinasi di pulau lainnya di NTT tahun ini akan dibantu oleh Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Domestic dan dengan APBD kabupaten masing-masing daerah. 

Melki menyebut target vaksinasi di Pulau Timor tahun ini bisa di atas 60 persen sedangkan di Pulau Flores dapat di atas 80 persen sesuai dengan kemampuan APBD masing-masing kabupaten tersebut.

"Vaksin yang ada saat ini cukup di atas 70 persen," katanya. 

Kepala Dinas Peternakan NTT Yohanes Oktovianus mengimbau masyarakat agar melakukan pengandangan hewan. Sebab, hewan yang dilepasliarkan berpotensi menularkan rabies

"Masyarakat harus sadar betul, sebenarnya bahwa penularan rabies iru karena anjing dilepas liar," katanya. 

Jika diikat maka hewan itu tidak tertular. Bila hewan iru mati di kandang, maka potensi penularan ke anjing lainnya pun lebih kecil. Untuk itu, ia meminta agar tidak boleh anjing dilepas secara liar. 

Pada masa selama instruksi Gubernur ini berlangsung, ia meminta masyarakat agar membawa hewannya untuk diberi vaksinasi secara gratis. 

"Satu dua ekor lepas, maka berpotensi memutus rantai rabies tidak akan terjadi. Kesadaran masyarakat sangat penting," katanya.

Berikut data gigitan HPR per 19 September 2025: 


1. Kota Kupang: 858 ekor2. Kabupaten Kupang: 865 ekor
3. TTS: 1.902 ekor
4. TTU: 1.840 ekor
5. Belu: 609 ekor
6. Malaka: 1.301 ekor
7. Lembata: 1.446 ekor
8. Flores Timur: 1.704 ekor
9. Sikka: 1.334 ekor
10. Ende: 1.693 ekor
11. Nagekeo: 1.756 ekor
12. Ngada: 1.536 ekor
13. Manggarai Timur: 1.730 ekor
14. Manggarai: 1.392 ekor
15. Manggarai Barat: 933 ekor

Total: 20.899

Kematian: 

1. Kabupaten Kupang: 1 orang
2. TTS: 4 orang
3. TTU: 7 orang
4. Malaka: 5 orang
5. Lembata: 1 orang
6. Sikka: 1 orang
7. Nagekeo: 2 orang
8. Ngada: 1 orang
9. Manggarai Timur: 3 orang 


Total: 25 orang 


Tahun 2023 gigitan HPR sebanyak  20.705 dan kematian 35 orang. Kemudian tahun 2024 jumlah gigitan HPR berjumlah 30.046 dan kematian 46 orang. 

Realisasi vaksinasi rabies hingga 28 September 2025 TTS sebanyak 25.036, kabupaten Kupang 15.568 ekor, Kota Kupang 12.620 ekor, TTU 6.858 ekor, Malaka 5.495 ekor, Belu 4.523 ekor, Ngada 3.154 ekor, Manggarai Barat 740 ekor, Flores Timur 652 ekor dan Sikka 182 ekor. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved