NTT Terkini
Muktamar X Penuh Dinamika, Ketua DPW PPP NTT: Kita Harap Elit Lebih Bijak
Apalagi, Indonesia baru melewati masa sulit usai demo besar yang membentuk opini bahwa partai politik tidak berpihak ke masyarakat.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua DPW PPP NTT Djainudin Lonek mengatakan, pelaksanaan Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta berlangsung penuh dinamika. Dua calon saling klaim kemenangan.
"Pelaksanaan Muktamar memang penuh dinamika, namun berakhir dengan terpilihnya Pak H Muhamad Mardiono secara aklamasi," katanya, Senin (29/9/2025) lewat sambungan telepon.
Lonek mengatakan, dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PPP, pelaksanaan Muktamar X itu berdasarkan hasil Muktamar ke IX di Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian, pelaksanaan Muktamar X dilaksanakan pengurus harian DPP.
Menurut dia, Organizing Commitee (OC) dan Steering Committee (SC) dibentuk oleh DPP.
Demikian juga dengan para pemimpin sidang merupakan ranah dari SC yang menentukan.
"Kalau yang melaksanakan sidang bukan ditunjuk oleh SC yang dibentuk DPP maka dianggap pimpinan sidang ilegal," katanya.
Baca juga: Gejolak PPP, Pengamat: PPP Butuh Refleksi dan Evaluasi, Bukan Mengkerdilkan Diri
Lonek mengaku saat ini Muktamar X telah usai dan suasana berangsur pulih. Ia menyebut, dinamika itu dipicu oleh emosional saat berada di ruang persidangan. Ia menganggap semua kader PPP adalah saudara.
"Itu hanya dinamika di arena Muktamar. Dipicu oleh emosional sesaat ketika berada di ruang sidang," katanya.
Lonek yang juga Sekretaris Koordinator DPW PPP seluruh Indonesia menyebut hingga kini belum ada upaya rekonsiliasi. Namun, ia berkeyakinan langkah itu bisa dilakukan.
"Sampai hari ini belum ada, mudah-mudahan, ada rekonsiliasi. Untuk meredakan situasi agar tidak berkelanjutan," katanya.
Dia meminta semua kader PPP menahan diri. Sebab, tujuan lainnya yang lebih penting adalah membawa partai ini ke arah lebih baik, terutama menjaga wibawa dan marwah PPP di publik. Dibanding mendorong hal pribadi atau golongan.
"Menyesalkan insiden itu terjadi, hari ini PPP tidak lolos di Senayan. Elektabilitas kita dibawa Parliamentary Threshold. Kita harus memperlihatkan citra PPP lebih baik, yang tidak sibuk dengan urusan kekuasaan internal, dan memikirkan kondisi masyarakat," katanya.
Apalagi, Indonesia baru melewati masa sulit usai demo besar yang membentuk opini bahwa partai politik tidak berpihak ke masyarakat.
Harusnya, PPP lebih melihat ini dan bijak dalam berbagai aktivitas.
"Tentu ini berdampak pada elektabilitas PPP pastinya. Satu sisi kita ingin PPP kembali ke Senayan, satu sisi kita membuat PPP kembali terpuruk di mata masyarakat. Kita harap elit PPP lebih bijak," katanya.
Ia mendorong semua petinggi PPP agar kembali duduk bersama dan mengurai persoalan ini.
Disamping itu, konsolidasi antar kader PPP pun harus berlangsung untuk mengembalikan citra positif PPP.
Sekalipun berat, namun langkah itu harus ditempuh agar masalah ini tidak membias. Ia mengajak semua kader PPP, terkhususnya di NTT agar kembali bersatu untuk membesarkan partai berlambang Ka'bah itu.
"Sejauh ini PPP NTT tetap solid, ada lah yang sedikit-sedikit perbedaan persepsi tetapi yang berbeda itu tetap kita merangkul, soliditas tetap kita pertahankan dan tingkatkan. Besok dan seterusnya kerja elektoral dikedepankan, perbedaan persepsi harus dihilangkan," ujarnya.
Adapun PPP NTT telah menyatakan dukungannya kepada Mardiono sejak beberapa bulan terakhir. Lonek juga dipercaya sebagai Koordinator lapangan pemenangan Mardiono di Muktamar kali ini. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.