Retret Pejabat Pemprov NTT
Ombudsman Nilai Retret Tak Bermanfaat, Minta Pejabat Jangan Baper dengan Kritik Masyarakat
Kepala Ombudsman NTT Darius Beda Daton secara khusus menilai agenda untuk ratusan pejabat itu tidak bermanfaat.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pelaksanaan retret oleh pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dinilai tidak tepat waktu.
Kepala Ombudsman NTT Darius Beda Daton secara khusus menilai agenda untuk ratusan pejabat itu tidak bermanfaat.
Darius Beda Daton kepada wartawan di Kupang, Rabu (24/9) menyebut retret dengan biaya Rp 1 miliar lebih untuk pejabat eselon II, III, dan IV Pemprov melalui BKD bermaksud baik untuk internalisasi visi-misi dan sebagainya.
"Hanya saja momennya kurang pas karena di tengah sorotan publik terkait efisiensi anggaran, angka kemiskinan NTT yang tinggi," kata Darius Beda Daton.
Sepatunya, anggaran yang ada di APBD Pemprov NTT bisa diarahkan ke hal penting. Apalagi, realisasi pendapatan asli daerah atau PAD masih sangat jauh dari target menjelang triwulan IV tahun 2025.

Darius Beda Daton juga menambahkan, para pejabat ini pasti punya pengalaman mengikuti Diklat kepemimpinan di semua jenjang dengan berbagai proyek perubahannya.
"Jika kurikulum retret ini sama/mirip dengan Diklat PIM maka tidak terlalu bermanfaat untuk mereka," sambung Darius Beda Daton.
Darius Beda Daton berharap, keikutsertaan semua pejabat struktural itu tidak mengganggu layanan publik seluruh instansi dengan menunjuk pelaksana harian di masing-masing unit.
Sementara Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, telah membuka secara resmi kegiatan retret pejabat struktural lingkup Pemerintah Provinsi NTT di Politeknik Universitas Pertahanan Ben Mboi, Atambua, Selasa (23/9) malam.
Baca juga: LIPSUS: Banjir Bandang Seret Sembilan Warga, 3 Orang Tewas dan 6 Hilang
Jangan Bolos
Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menekankan agar seluruh pejabat struktural mengikuti kegiatan retret dengan penuh semangat, disiplin, dan kesungguhan.
Retret ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kebersamaan sekaligus menumbuhkan semangat transformasi dalam pelayanan publik.
“Pengalaman kami saat para kepala daerah mengikuti retret di Magelang sungguh luar biasa. Kami mendapat pemahaman tentang situasi global dan nasional, serta bagaimana mengaplikasikannya di daerah masing-masing. Kami saling belajar, berdiskusi, bahkan makan bersama, sehingga tercipta kedekatan emosional,” ungkap Melki Laka Lena.
Baca juga: LIPSUS: Eks Kapolres Ngada Dituntut 20 Tahun, Fajar Tidak Menyesali Perbuatannya
Melki Laka Lena menegaskan, retret bukan sekadar rutinitas, melainkan ruang pembentukan kedekatan batin dan konsolidasi hati.
“Kalau pikiran buntu, hati yang terkonsolidasi akan lebih mampu melahirkan solusi daripada sekadar berdebat secara tekstual,” ujar Melki Laka Lena.
Nonton GP di Mandalika?Naik Kapal Pelni,Jadwal KM Tilongkabila Hingga 29 Oktober,Dari Benoa Rp80.300 |
![]() |
---|
Lirik Lagu Apa Oe Te Sadar, Lagu Daerah NTT dari Flores Timur |
![]() |
---|
Promo Alfamart Gantung 27-28 September Ada Minyak Goreng, Susu, Ice Cream Hingga Chocolate |
![]() |
---|
Jadwal Tol Laut KM Sabuk Nusantara 102, Malam Ini Gorontalo - Pasokan |
![]() |
---|
Jadwal Tol Laut KM Sabuk Nusantara 83 September, Sore Ini Namlea-Ambon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.