NTT Terkini
Launching Telemedicine, Bupati TTS: Ini Bukan Inovasi, Tapi Terobosan
Kehadiran layanan ini menjadi tonggak penting menuju transformasi kesehatan berbasis digital di daerah yang memiliki kondisi geografis cukup menantang
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, SOE - Sebuah langkah besar dalam meningkatkan kualitas dan akses layanan kesehatan resmi dimulai di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kamis (11/09), BPJS Kesehatan bersama Pemerintah Kabupaten TTS meluncurkan layanan telemedicine di Puskesmas Kapan.
Kehadiran layanan ini menjadi tonggak penting menuju transformasi kesehatan berbasis digital di daerah yang memiliki kondisi geografis cukup menantang.
Peresmian ini dihadiri oleh Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, bersama jajaran dinas kesehatan, camat, kepala desa, serta para tenaga medis.
Dari pihak BPJS Kesehatan hadir Asisten Deputi Manajemen Inovasi dan Pengembangan BPJS Kesehatan, Asisten Deputi Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah XI, Kepala Cabang Atambua beserta jajaran.
Asisten Deputi Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah XI, Endang Triana Simanjuntak dalam keterangan persnya, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mempersiapkan launching telemedicine di TTS.
“Suatu kebanggaan bagi kami karena Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi salah satu penggerak utama pada launching program telemedicine hari ini, luar biasa sekali. Terima kasih atas semua kerja keras dan koordinasi yang telah dilakukan. Saya paham ini tidak mudah. Kapal telemedicine kita baru mulai lepas jangkar dan kita ingin menjadikan Kabupaten TTS sebagai laboratorium besar dari program telemedicine di Indonesia,” ungkap Endang.
Endang mengatakan, terdapat satu rumah sakit milik pemerintah dan 39 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Kabupaten TTS yang akan memulai menerapkan telemedicine.
Layanan telekonsultasi ini bisa diakses peserta JKN melalui Aplikasi Mobile JKN dengan memilih fitur Telehealth.
Terdapat tiga model telemedicine yang bisa diterapkan, yakni pasien berkomunikasi dengan petugas di fasilitas kesehatan tingkat pertama, dokter umum di fasilitas kesehatan tingkat pertama bisa berkomunikasi dengan dokter spesialis, dan kader posyandu bisa berkomunikasi dengan dokter.
Jika diperlukan, dokter bisa melakukan panggilan video (video call) untuk berkomunikasi dengan pasien tersebut.
“Implementasi inovasi telemedicine tentunya tidak hanya bermanfaat untuk pendekatan akses peserta ke faskes dengan komunikasi digital saja, tetapi juga dapat mendorong peningkatan skill tenaga kesehatan di faskes primer dari hasil konsultasi dengan dokter spesialis selama proses telemedicine,” ungkap Endang.
Baca juga: BPJS Kesehatan Goes to Campus, Mahasiswa Ende Diajak Melek Jaminan Kesehatan Nasional
Sementara itu, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, S.IP., S.H., M.H., menyambut penuh optimisme hadirnya layanan telemedicine di daerahnya. Ia menyebut, layanan ini merupakan terobosan luar biasa dalam bidang kesehatan.
“Hari ini kita sama-sama hadir menyaksikan sebuah kemajuan teknologi di bidang kesehatan, yaitu telemedicine. Telemedicine bukan sekadar inovasi, tetapi terobosan besar. Ini langkah maju dan mari kita sambut era baru kesehatan digital ini dengan komitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Telemedicine merupakan upaya mendekatkan akses dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mengatasi keterbatasan tenaga kesehatan,” kata bupati.
Menurutnya, dengan adanya telemedicine, masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan lebih mudah karena dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok terpencil.
“Kita dari rumah saja sudah bisa masuk ke aplikasi. Dengan demikian akan mendapatkan pelayanan kesehatan. Launching telemedicine ini sesuatu yang luar biasa, karena memudahkan akses pelayanan kesehatan. Seorang pasien bisa mengakses dan berkonsultasi dari manapun berada dengan memanfaatkan teknologi ini. Sangat luar biasa,” tambahnya.
Acara launching ditutup dengan simulasi konsultasi jarak jauh antara pasien, tenaga medis puskesmas, dan dokter spesialis di rumah sakit rujukan. Dengan hadirnya layanan ini, Kabupaten TTS resmi memasuki era baru pelayanan kesehatan digital, sebuah terobosan yang mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat di seluruh pelosok daerah. (gus)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
PLN Pulihkan 4.815 Pelanggan Listrik Pasca Banjir Bandang Nagekeo |
![]() |
---|
"NTT Darurat Keadilan" Tuntut Pembebasan Aktivis di Rote Ndao dan Usut Kekerasan Aparat |
![]() |
---|
BERITA POPULER- Aksi Demo Ricuh di Rote, Meninggalnya Pasien Bayi Asal Malaka, Hasil Tour de EnTeTe |
![]() |
---|
Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT Minta Pemprov Serius Tanggapi Bencana Nagekeo |
![]() |
---|
Sumba Barat Daya Pimpin Perolehan Medali Atletik POPDA VII NTT 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.