Breaking News

Kota Kupang Terkini

Neneng Antoneta Boimau Pedagang Sirih Pinang Jadi Penopang Ekonomi Mikro di Kupang

Sirih pinang masih menjadi komoditas penting yang menggerakkan ekonomi mikro di Kota Kupang.

POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR
SIRIH PINANG - Neneng Antoneta Boimau (36), pedagang sirih pinang di Pasar Inpres Naikoten. 

Laporan reporter POS-KUPANG. COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Sirih pinang masih menjadi komoditas penting yang menggerakkan ekonomi mikro di Kota Kupang.

Di Pasar Kasih Naikoten 1 Kupang, perdagangan siri pinang melibatkan rantai pasok antar daerah dan menjadi sumber utama penghidupan banyak keluarga, salah satunya Neneng Antoneta Boimau (36).

Neneng Antoneta Boimau merupakan pedagang sirih pinang sejak 2006. Setiap hari, ia membuka lapak dari pukul 08.00 WITA hingga 21.00 WITA. 

Pasokan pinang diperoleh dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu Flores, Alor, dan Daratan Timor, serta dari Padang, dan Sumatera Barat.

Baca juga: LIPSUS: Banjir Bandang Seret Sembilan Warga, 3 Orang Tewas dan  6 Hilang 

Harga pinang bervariasi. Untuk eceran, dijual Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kaleng, sementara harga per kilogram berkisar Rp 40.000–Rp 90.000 tergantung asal.

“Kalau dari Alor Rp 90.000 karena kualitas paling baik, sedangkan dari Padang Rp 40.000–Rp 80.000,” ujar Neneng Antoneta Boimau, kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (11/9/2025).

Pendapatan dari perdagangan sirih pinang digunakan untuk biaya hidup sehari-hari, membayar kos Rp 300.000 per bulan, hingga membiayai sekolah anaknya.

Menurut Neneng Antoneta Boimau, usaha ini tetap memberikan peluang ekonomi meskipun dengan modal terbatas.

Sirih pinang yang identik dengan budaya menginang masyarakat NTT, kini juga menjadi bagian dari aktivitas ekonomi pasar tradisional.

Baca juga: LIPSUS: Tunjangan Perumahan DPRD NTT Fantastis Rp 283,2 Juta Per Tahum

Perdagangan ini menciptakan perputaran uang antara petani, pedagang perantara, hingga penjual di pasar kota.

Neneng Antoneta Boimau berharap usaha dagangnya dapat berkembang lebih besar, sekaligus mendapatkan dukungan pemerintah agar bisa meningkatkan volume penjualan. 

“Kalau bisa lapaknya diperbesar, hasilnya juga bisa lebih baik,” ujar Neneng Antoneta Boimau.

Berdasarkan pantauan POS-KUPANG.com menunjukkan  komoditas tradisional seperti siri pinang bukan hanya bagian dari budaya, tetapi juga menjadi penopang ekonomi keluarga dan penggerak ekonomi mikro di NTT. (iar) 

 Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved