Banjir Bandang di Nagekeo
Melki Laka Lena Telepon BNPB Minta Helikopter, Datangi 10 Desa di Nagekeo Terisolasi
Gubernur NTT, Melki Laka Lena mengaku sudah berkomunikasi dengan BNPB untuk meminta bantuan helikopter untuk penanganan banjir Mauponggo
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gubernur NTT, Melki Laka Lena mengaku sudah berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta bantuan helikopter agar membantu penanganan bencana banjir bandang di Nagekeo.
Melki Laka Lena menyebut dirinya telah menggelar rapat bersama Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus, Selasa (9/9) malam bersama BPBD NTT dan DPRD Nagekeo.
Politikus Golkar itu menjelaskan, bantuan helikopter dibutuhkan untuk menjangkau daerah yang terisolasi akibat longsor. Laporan yang diterima, terdapat sejumlah titik jalan yang putus dan tidak bisa dilalui.
"Hari ini (kemarin, Red) logistik sudah mulai masuk. Ada 10 desa terisolasi dan saya sudah telepon ke BNPB pusat untuk bantuan helikopter karena kita tidak bisa masuk," kata Melki Laka Lena, Rabu (10/9/2025).
Baca juga: Dosen dan Mahasiswa STIPER Flores Bajawa Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Mauponggo
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, selain ke BNPB, ia juga meminta Dinas PUPR dan Balai Jalan NTT untuk membantu perbaikan jembatan dan jalan yang rusak atau tidak bisa dilewati agar bisa digunakan kembali.
"Ada kurang lebih 2 jembatan putus dan lain-lain juga yang memang tidak bisa dipakai jalannya karena termakan longsor," kata Melki Laka Lena.
Melki Laka Lena sendiri mengaku belum mengetahui secara rinci berapa desa yang terdampak. Tapi, laporan awal menyebutkan ada 5-10 desa yang terisolasi karena bencana itu.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT kewalahan memperbarui informasi lapangan karena rusaknya berbagai infrastruktur, jembatan hingga komunikasi.
Plt Kepala BPBD NTT, Samuel Halundaka menyebut pendataan korban maupun kehancuran serta kerugian imbas banjir bandang itu terkendala.
Kesulitan paling utama adalah rusaknya jalan utama, akses komunikasi dan sistem kelistrikan yang berlangsung sejak Senin (8/9) atau pasca banjir bandang terjadi.
“Sampai hari ini kami belum bisa mendapatkan informasi yang pasti karena banyak sarana prasarana yang tidak bisa kita jangkau. Listrik dan komunikasi yang putus,” ujar Samuel Halundaka.
Baca juga: LIPSUS: Banjir Bandang Seret Sembilan Warga, 3 Orang Tewas dan 6 Hilang
Pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD Nagekeo terkait penanganan banjir bandang di wilayah tersebut.
Hingga Rabu dini hari, BPBD NTT baru mendapat laporan sementara. Informasinya, ada tiga korban dan empat orang hilang serta sejumlah rumah dan jalur utama rusak parah.
Korban hilang itu termasuk dua anak kecil dan masih berlangsung pencarian. Namun belum ada laporan terbaru dari desa-desa terdampak seperti Maukeli, Lokalobo, Ae Woe, Loda Ola, dan Wolo Kisa.
Samuel Halundaka mengatakan, BPBD sudah menyiagakan setiap kepala bidangnya untuk menerima kabar dari tim di lapangan yang sulit dihubungi karena terputus akses tersebut. BPBD NTT belum menjelaskan secara detail korban yang terdampak akibat peristiwa itu. Namun, dipastikan warga di lima desa itu terdampak.
Menurut Samuel Halundaka, pendataan terus dilakukan dan diharapkan bisa segera rampung agat bisa diketahui titik pengungsi, korban. Sehingga, distribusi bantuan dan penanganan segera dilakukan.

Adapun bantuan yang sudah dikirim dari Kupang adalah peralatan masak, hygiene kit, matras, selimut, dan tenda keluarga.
Logistik itu diperkirakan tiba, Kamis (11/9) hari ini. "Tim reaksi cepat akan menggeser logistik ke lokasi,” sambung dia.
*4 Meninggal dan 4 Hilang
Jumlah korban meninggal dunia, hilang serta luka-luka akibat banjir bandang yang melanda wilayah Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo kembali direvisi oleh BPBD Kabupaten Nagekeo, Rabu (10/9/2025) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nagekeo, Gusti Pone saat dikonfirmasi Pos Kupang, Rabu (10/9) malam menerangkan, korban meninggal dunia berjumlah empat orang, jumlah korban yang masih dalam pencarian berjumlah empat orang dan korban luka-luka berjumlah tiga orang.
Data ini sekaligus meralat data yang sebelumnya yang menyebutkan jumlah korban meninggal dunia berjumlah 10 orang.
Baca juga: Infrastruktur Rusak, BPBD NTT Kewalahan Perbarui Informasi Banjir Bandang Nagekeo
"Empat orang meninggal dunia itu salah satunya warga dari kecamatan lain dan tadi pagi sudah diberangkatkan dari Mauponggo ke kecamatan asal yaitu Boawae. Kebetulan pada saat bencana dia mengunjungi istrinya yang menjadi tenaga perawat di Mauponggo," terang Gusti Pone.
Gusti Pone juga menjelaskan, hingga Rabu (10/9) malam, akses transportasi belum bisa mencapai wilayah Desa Sawu yang menjadi lokasi terdampak paling parah bencana banjir bandang di Kecamatan Mauponggo.
Gusti Pone menyarankan, agar pendistribusian bantuan menggunakan kendaraan berukuran kecil karena sebagian besar material longsor belum dibersihkan bahkan ada beberapa titik yang rawan longsor apabila dilalui kendaraan berukuran besar.
Tim SAR Gabungan terus melaksanakan pencarian hari ke dua terhadap empat korban banjir bandang dan akan dilanjutkan pada Operasi SAR Hari ketiga pada Kamis (11/9/2025).
“Tim SAR Gabungan pada 10 September 2025 telah melaksanakan pencarian terhadap ke empat korban dengan hasil masih nihil, pencarian telah dilaksanakan pada pukul 07.00 Wita hingga pukul 17.30 Wita. Pencarian difokuskan di aliran sungai Desa Sawu Kecamatan Mauponggo Nagekeo hingga ke Muara sejauh 2.13 kilometer,” terang Fathur Rahman
Tim SAR Gabungan di Nagekeo juga telah mendapatkan penambahan dari Rescuer Kantor SAR Maumere sebanyak 7 Orang untuk membantu jalannya Operasi SAR pada pencarian hari ketiga.

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengecek langsung lokasi banjir di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya melalui akun Instagram Sekretariat Kabinet @sekretariat.kabinet, Rabu (10/9/2025). Dalam foto yang diunggah, Kepala Negara tampak menyampaikan perintah tersebut melalui telepon.
"Siang hari ini (kemarin, Red), Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta instansi terkait lainnya untuk segera bertindak cepat di lokasi bencana," tulis @sekretariat.kabinet, Rabu (10/9).
Kepala Negara juga menekankan pentingnya distribusi bantuan secara cepat dan tepat sasaran. Atas perintah itu, Kepala BNPB Letjen Suhariyanto segera turun langsung ke lokasi.
Baca juga: LIPSUS: Ketua DPRD NTT Emi Nomleni Tuding Wartawan Provokasi, Tunjangan DPRD yang Fantastis
Ia memimpin langsung penanganan tanggap darurat dan memastikan upaya pencarian dan pertolongan, serta pemenuhan kebutuhan logistik dasar warga terdampak bisa dilaksanakan secara optimal.
"Kepala BNPB pun atas perintah Presiden Prabowo segera berangkat langsung ke Bali siang ini (Kemarin, Red)," jelasnya.
Lebih lanjut, Prabowo juga menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa itu. "Prabowo Subianto menyampaikan duka cita atas bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur," bebernya. (fan/bet/kompas.com)
8 Orang Korban dalam Peristiwa Banjir Bandang di Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT:
Korban Hilang
1. Mariano Tom Busa Jago (Laki-laki/29 Tahun)
Alamat : Desa Sawu Kec. Mauponggo KabupatenNegekeo
2. Achiles Agustinus Busa Jago (Laki-laki/13 Bulan)
Alamat : Desa Sawu Kec. Mauponggo Kabupaten Negekeo
3. Sebastiana So’o (Perempuan/42 Tahun)
Alamat : Desa Sawu Kec. Mauponggo Kabupaten Negekeo
4. Desiderius Geraldi (Laki-laki/ 14 Bulan)
Alamat : Desa Sawu Kec. Mauponggo Kabupaten Negekeo
Korban Meninggal
1. Elgius Sopi Bela (Laki-laki/35 Tahun)
Alamat : Desa Sawu Kec. Mauponggo Kabupaten Negekeo
2. Fancelina Meli Boa (Perempuan/ 60 Tahun)
Alamat : Desa Sawu Kec. Mauponggo Kabupaten Negekeo
3. Maria Kondriani F. Nua (Perempuan/ 6 Bulan)
Alamat : Desa Sawu Kec. Mauponggo Kabupaten Negekeo
4. Agustinus Lena (Laki-laki, Meninggal akibat shock berat)
Alamat : Desa Lokalaba Kec. Mauponggo Kabupaten Negekeo.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Banjir Bandang di Nagekeo
POS-KUPANG.COM
Melki Laka Lena
Mauponggo
Simplisius Donatus
Samuel Halundaka
Gusti Pone
Dosen dan Mahasiswa STIPER Flores Bajawa Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Mauponggo |
![]() |
---|
UPDATE Korban Banjir Bandang di Mauponggo, Empat Meninggal Dunia dan 4 Masih Hilang |
![]() |
---|
Gubernur NTT Telepon BNPB Minta Helikopter Tangani Bencana Nagekeo |
![]() |
---|
Infrastruktur Rusak, BPBD NTT Kewalahan Perbarui Informasi Banjir Bandang Nagekeo |
![]() |
---|
LIPSUS: Banjir Bandang Seret Sembilan Warga, 3 Orang Tewas dan 6 Hilang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.