Banjir Bandang di Nagekeo

Infrastruktur Rusak, BPBD NTT Kewalahan Perbarui Informasi Banjir Bandang Nagekeo

BPBD NTT, kata dia, belum menjelaskan secara detail korban yang terdampak akibat peristiwa itu. Namun, dipastikan warga di lima desa itu terdampak. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO.DOMINIKUS KUCHU DUA
BANJIR BANDANG - Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (8/9/2025) sore.   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Banjir bandang yang menerjang lima desa di Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT kewalahan memperbarui informasi lapangan karena rusaknya berbagai infrastruktur, jembatan hingga komunikasi.

Plt Kepala BPBD NTT, Samuel Halundaka, Rabu (10/9/2025), menyebut pendataan korban maupun kehancuran serta kerugian imbas banjir bandang itu terkendala. 

Samuel berkata, kesulitan paling utama adalah rusaknya Japan utama, akses komunikasi dan sistem kelistrikan yang berlangsung sejak Senin (8/9/2025) atau pasca banjir bandang terjadi. 

“Sampai hari ini kami belum bisa mendapatkan informasi yang pasti karena banyak sarana prasarana yang tidak bisa kita jangkau. Listrik dan komunikasi yang putus,” ujarnya. 

Baca juga: Polres Nagekeo Belum Bisa Ungkap Sebab Kematian Vian, Autopsi Tunggu Persetujuan Keluarga

Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan BPBD Nagekeo terkait penanganan banjir bandang di wilayah tersebut. Hingga Rabu dini hari, BPBD NTT baru mendapat laporan sementara. 

Informasinya, kata dia, ada tiga korban dan empat orang hilang serta sejumlah rumah dan jalur utama rusak parah. Korban hilang itu termasuk dua anak kecil, masih berlangsung, namun belum ada laporan terbaru dari desa-desa terdampak seperti Maukeli, Lokalobo, Ae Woe, Loda Ola, dan Wolo Kisa. 

“Belum ada laporan dari pihak desa juga terkait ini,” katanya. 

Samuel mengatakan, BPBD sudah menyiagakan setiap kepala bidangnya untuk menerima kabar dari tim di lapangan yang sulit dihubungi karena terputus akses tersebut.

BPBD NTT, kata dia, belum menjelaskan secara detail korban yang terdampak akibat peristiwa itu. Namun, dipastikan warga di lima desa itu terdampak. 

"Titik-titik pengungsian juga kita belum tahu. Belum kita data secara rinci karena teman-teman BPBD Nagekeo masih berada di lokasi dan sulit kita hubungi karena komunikasi terputus,” katanya. 

Menurut dia, pendataan terus dilakukan dan diharapkan bisa segera rampung agat bisa diketahui titik pengungsi, korban. Sehingga, distribusi bantuan dan penanganan segera dilakukan. 

Adapun bantuan yang sudah dikirim dari Kupang adalah peralatan masak, hygiene kit, matras, selimut, dan tenda keluarga. Logistik itu diperkirakan tiba besok, Kamis (11/9/2025). 

"Tim reaksi cepat akan menggeser logistik ke lokasi,” sambung dia. 

Dia menyebut, kemungkinan banjir bandang itu dikarenakan anomali cuaca dan perubahan iklim. Hujan dengan intensitas tinggi dan dalam waktu lama membuat bencana utu terjadi. Penanganan pada wilayah rawan banjir akan dilaksanakan oleh BPBD. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved