NTT Terkini
Tim PDB Universitas Timor Serahkan Peralatan TTG dan Gelar Pelatihan Pembuatan Jamu Kering
Mengikuti tren kebutuhan masyarakat, maka perlu dikembangkan variasi produk lain yang dapat meningkatkan nilai jual dari jamu tradisional.
POS-KUPANG.COM - Program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) yang telah dilakukan sejak 2024 di Desa Usapinonot Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) berlanjut
pelaksanaannya pada tahun 2025 dengan sumber biaya dari Direktorat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (DPPM) DIKTI.
Fokus dari kegiatan PDB pada tahun ke-2 lebih pada diversifikasi produk olahan jamu tradisional agar lebih memperluas pangsa pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen untuk hidup sehat .
Produksi jamu tradisional oleh dua kelompok usaha (KUB Prima Mandiri dan KUB Melati) di Desa Usapinonot yang telah eksis selama kurang lebih 15 tahun masih terbatas pada satu varian produk yaitu minuman instan
dengan konsentrat gula tinggi.
Mengikuti tren kebutuhan masyarakat, maka perlu dikembangkan variasi produk lain yang dapat meningkatkan nilai jual dari jamu tradisional.
Skema PDB merupakan pengabdian masyarakat yang bersifat multiyears yang bertujuan untuk membantu dan mendorong pembentukan desa yang mandiri berbasis potensi lokal.

Baca juga: Dosen Unimor Gelar PDB Pembuatan Kapsul Jamu Tradisional di Desa Usapinonot
Tema besar dari kegiatan PDB yang dilaksanakan adalah ingin merintis Desa Usapinonot sebagai desa wirausaha jamu tradisional di NTT bebasis potensi yang telah ada yaitu SDA dan juga SDM pengolah rimpang tanaman obat.
Tim dosen dari Universitas Timor yang terdiri dari Dr. MM Endah Mulat S, STP, M.Sc (PS.Agroteknologi sebagai ketua pelaksana), Ludgardis Ledheng, S.Si, M.Si (PS.Biologi), Kanisius Kono, S.Fil, M.Sos (PS.Administrasi Negara) dan juga berkolaborasi dengan dosen dari Universitas Nusa Cendana (Dr.Yusuf Rumbino, ST, MT) melakukan kegiatan Pengabdian pada masyarakat skema PDB yang lolos pada kompetisi nasional hibah
pengabdian 2024 dan berlanjut hingga saat ini.
Produk diversifikasi olahan rimpang tanaman obat yang diperkenalkan pada masyarakat Desa Usapinonot adalah jamu kering berupa irisan rimpang kunyit dan temulawak, selain lebih awet selama penyimpanan juga akan mempermudah dalam penyajian lebih lanjut.
Tim PDB menyerahkan beberapa peralatan TTG seperti alat perajang rimpang elektrik dan alat
pengering buatan (cabinet drier) yang dapat menunjang produksi jamu kering secara mudah dan cepat.
Keberadaan bahan dasar rimpang tanaman obat khususnya temulawak dan kunyit yang cukup melimpah di Desa Usapinonot sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Diversifikasi produk olahan jamu tradisional berbahan rimpang tanaman obat terus dilakukan agar semakin memperkuat usaha yang telah dijalankan sebelumnya dan juga dapat mendukung keberadaan BumDes dalam upaya penciptaan kemandirian desa berbasis potensi lokal.

Pelatihan pembuatan jamu kering diikuti oleh setidaknya 35 peserta yang terdiri dari Mitra kelompok usaha, perangkat Desa Usapinonot dan mahasiswa Universitas Timor yang dilibatkan agar memperoleh pengalaman belajar di luar kampus.
Tim PDB Universitas Timor merencanakan pelatihan pembuatan jamu kering menjadi 2 tahap sampai dengan
pengemasannya dan memastikan mitra telah dapat mengasai tekniknya dengan baik. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.