Bentor Warga di Perbatasan

Korban Penembakan UPF Timor Leste di Tapal Batas RI-RDTL Pulih dan Dikembalikan ke Keluarga 

"Ada anggota kami yang mendampingi yang bersangkutan selama perawatan di RSUD Kefamenanu. Dan yang bersangkutan sudah pulih dan sudah keluar

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
TEMPAT KEJADIAN PERKARA - Pose pelaksanaan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh Satreskrim Polres TTU dikawal aparat kepolisian Polres TTU, Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat dan Anggota Kodim 1618/TTU, Senin (25/8/2025) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY, Letkol Arh Reindi Trisetyo Nugroho menjelaskan, warga bernama Paulus Taek Oki yang menjadi korban penembakan Unidade Patrullamentu Fronteira (UPF) Negara Timor Leste Distrik Oecusse di Tapal Batas RI-RDTL sudah pulih usai menjalani perawatan medis di RSUD Kefamenanu. Korban juga telah dipulangkan ke keluarga pada Selasa, 26 Agustus 2025 sekira pukul 17.00 Wita.

"Ada anggota kami yang mendampingi yang bersangkutan selama perawatan di RSUD Kefamenanu. Dan yang bersangkutan sudah pulih dan sudah keluar dari rumah sakit kemarin tepat jam 5," ungkapnya, Rabu, 27 Agustus 2025.

Ia menuturkan, ihwal proses penyelidikan dan penyidikan atas insiden penembakan tersebut masih ditangani pihak kepolisian Polres TTU. Yang bersangkutan dimonitor telah kembali ke rumah. Sementara pemeriksaan kesehatan terhadap korban akan dilaksanakan secara berkala demi memastikan kondisi korban benar-benar pulih nantinya.

Ia menerangkan, setelah beberapa hari terakhir melaksanakan patroli dan monitor di tapal batas RI-RDTL Distrik Oecusse yang menjadi lokasi bentrok antara Warga Desa Inbate dan warga serta UPF Timor Leste dipastikan situasinya terkendali dan kondusif.

Ia menyampaikan terima kasih banyak kepada semua masyarakat di perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse khususnya di Desa Inbate yang telah menjaga diri dan situasi Kamtibmas di lokasi itu.

Saat ini, kata Reindi, proses ini sedang berjalan dan akan diselesaikan dengan sebaik mungkin oleh pemerintah Indonesia dan Pemerintah Negara Timor Leste.

Dikatakan Reindi, pihaknya terus berkoordinasi dengan komando atas. Berdasarkan permintaan dari Bupati TTU bahwa aktivitas di sekitar pilar batas terjadi bentrok ini dihentikan untuk sementara waktu.

"Sehingga tidak ada eskalasi yang lebih tinggi lagi," ujarnya.

Semua keputusan, lanjutnya, akan diserahkan ke komando atas. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menjaga diri dan menahan diri.

Ia memastikan anggota Satgas Pamtas bersiaga rutin di lokasi bentrok di tapal batas sekitar Desa Inbate. Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat bersama Dandim 1618/TTU dan Komisi I DPRD Kabupaten TTU juga telah mengunjungi warga Desa Inbate dan berdialog bersama mereka di Kantor Desa Inbate. (bbr)

 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved