NTT Terkini
Pertumbuhan Ekonomi NTT Triwulan II Tumbuh 5,44 Persen, Tertinggi Sejak 2019
Mengusung tema "Menenun Ekonomi dari Flobamorata untuk Nusantara", acara ini menjadi ruang refleksi dan optimisme terhadap kemajuan ekonomi
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG –Pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan II tahun 2025 mencapai 5,44 persen. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak tahun 2019 bahkan melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini diungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Agus Sistyo Widjajati saat kegiatan Sasando Dia, Rabu (27/8/2025) yang digelar di rumah jabatan Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT.
"Ini sejarah. Sejak tahun 2020 atau bahkan 2019, baru sekarang pertumbuhan ekonomi NTT lebih tinggi dari nasional. Ini hasil kerja keras dan kolaborasi kita semua,” ujar Agus dalam pemaparannya, Rabu (27/8).
Ia menekankan, sektor pertanian dan perdagangan menjadi penyumbang utama pertumbuhan ini. Terlihat dari peningkatan produksi petani dan mulai diterimanya produk peternakan seperti sapi di pasar luar daerah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Agus Sistyo Widjajati juga mengingatkan tantangan ke depan terletak pada produktivitas tenaga kerja dan rendahnya nilai tambah industri pengolahan di NTT.
“Kita masih menjual bahan baku. Di El Tari contohnya, pisangnya sama semua goreng dan bakar. Kalau tidak kita ubah, 10 tahun lagi pisang goreng dan pisang bakar tetap jadi ikon tanpa nilai tambah. Di sinilah pentingnya hilirisasi,” ungkapnya.
Bank Indonesia NTT kini mulai menggeser peran pembangunan ekonomi dari dominasi pemerintah ke peran swasta khususnya dalam mendukung sektor hilirisasi dan wirausaha muda.
Salah satunya melalui program NTT YES yang bekerja sama dengan Kadin NTT untuk mendorong generasi muda menjadi pengusaha tangguh dan kreatif.
BI NTT juga menjalankan program pendampingan untuk petani di Kabupaten Rote agar dapat mengolah lahan secara lebih produktif.
Baca juga: NTT Gaet Investasi Puluhan Miliar Lewat Forum Bisnis Bersama Bank Indonesia dan KADIN Jatim
Kolaborasi pun diperluas dengan menggandeng Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) untuk mendampingi para petani.
“Kami harap bulan depan akan ada panen raya bawang dan muncul komoditas baru. Ini bagian dari upaya bersama memperkuat sektor pertanian,” ungkap Agus.
Berdasarkan data yang dipaparkan luas lahan pertanian menurun dari 182.602 hektare menjadi 168.730 hektare, produktivitas diharapkan meningkat melalui penggunaan teknologi.
Namun, data menunjukkan 22,59 persen petani yang menggunakan teknologi pertanian, sementara sisanya 77,41 persen masih mengandalkan cara tradisional.
NTT Terkini
Bank Indonesia
Sasando Dia
Flobamorata
pertumbuhan ekonomi
POS-KUPANG.COM
Agus Sistyo Widjajati
Kelakar Fraksi Demokrat DPRD NTT Soal Kudeta Gubernur dan Wagub |
![]() |
---|
NTT Jadi Provinsi Pionir Eliminasi AIDS, TBC, dan Malaria 2030 |
![]() |
---|
Pemprov NTT Gandeng ICRAF Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hijau di NTT |
![]() |
---|
Dokter Hewan Julita Mertha Yasa Beberkan Strategi Cegah dan Kendalikan Rabies di NTT |
![]() |
---|
BERITA POPULER - Mutasi Jabatan di Ende, Gubernur NTT Soal Pameran dan Nasib Nelayan Papela |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.