Renungah Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 23 November 2025: Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam
Sebagaimana dialami Yesus. Bukankah dia ini, anak tukang kayu? Benarkah Dia raja orang Yahudi? Benarkah Dia Mesias?
Memaknai Seruan ”Domine, Memento Mei ; Tuhan ingatlah Aku ”
Bacaan I : Samuel 5:1-3; Mzm 122:1-2,4-5;Bacaan II :Kolose 1:12-20. Injil Lukas 23 :35-45
Oleh: RD. Maxi Un Bria
Rohaniwan Katolik, Ketua UNIO Indonesia
POS-KUPANG.COM - Kita sering mendengar pernyataan : Ingatlah saya. Doakanlah saya. Ampunilah saya. Tolonglah saya, merupakan deretan ekspresi harapan orang baik dan beriman yang rendah hati.
Sebaliknya tidak jarang kita juga menjumpai pernyataan, yang menghinakan dan meremehkan bahkan melecehkan eksistensi hidup.
Sebagaimana dialami Yesus. Bukankah dia ini, anak tukang kayu? Benarkah Dia raja orang Yahudi? Benarkah Dia Mesias?
Umumnya semua pertanyaan ini, mengedepan pikiran manusia bukan pikiran Allah. Bukan pula ekspresi pikiran orang yang baik hati, jujur, ikhlas dan beriman.
Terhadap semua kenyataan penghinaan , Yesus tetap bersikap tenang dan fokus pada yang penting yakni melaksakan Kehendak Bapa-Nya untuk selamatkan manusia.
Darius Foroux dalam bukunya "Fokus on What Matters, fokus pada yang penting ( 2022), menulis, pentingnya mengarahkan perhatian pada apa yang ada dalam kendali diri kita dan bukan di luar kendali kita.
Perkataan, pertayaan dan penilaian orang lain berada di luar kendali pikiran kita. Seringkali energi kita terkuras untuk hal yang tidak penting.
Maka baiklah mengarahkan perhatian dan energi positif untuk hal yang penting, berguna dan bermakna. Sebagaimana yang Yesus peragakan.
Ia tidak terganggu dengan pernyataan negatif yang terlontar. Ia fokus untuk memenuhi kehendak Bapa-Nya.
Ia fokus dan setia sampai wafat di atas kayu Salib. Sehingga pengakuan pun datang dari para serdadu yang melihat dan mengalami kejadian dahsyat di sekitar Salib Yesus, berseru "Sungguh orang ini benar-benar Anak Allah" (Matius 27:54-55).
Yesus Raja Semesta Alam, ditinggikan di atas salib. Melalui pengorbanan salib, Yesus mendamaikan kita dengan Bapa-Nya.
Pengorbanan Yesus sampai wafat di salib, merupakan bukti ketaatan tertinggi kepada Bapa dan cinta-Nya kepada manusia.
Pertanyaannya adalah Siapakah Yesus bagi hidupku saat ini? Pertanyaan refleksi ini relevan untuk kita renungkan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/MAXI-UN-BRIA-RD-DR_09.jpg)